BINUS Business School Kenalkan RPL untuk S2, Syaratnya Enggak Ribet

jpnn.com, JAKARTA - BINUS Business School-Master Program mengenalkan program barunya, yaitu RPL Track MM Executive.

RPL atau Rekognisi Pembelajaran Lampau (Recognition of Prior Learning) merupakan suatu program belajar yang memungkinkan calon mahasiswa untuk mentransfer pengalaman menjadi satuan kredit yang diakui oleh perguruan tinggi. 

BACA JUGA: Dilirik SHARE, Mahasiswa Binus University Bisa Kuliah di Negara ASEAN, Beasiswa Penuh 

Dekan BINUS Business School Master Program, Dr. Rini Setiowati mengatakan program baru itu diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang berminat melanjutkan studi pascasarjana di bidang manajemen.

"Program RPL Track MM Executive menawarkan penyetaraan akademik atas pencapaian calon mahasiswa," kata Rini Setiowati dalam media gathering BINUS Business School di Jakarta, Kamis (22/12).

BACA JUGA: Strategi Binus University Menerapkan Transformasi Digital di Bidang Pendidikan

Dia melanjutkan apabila calon mahasiswa memiliki pengalaman kerja atau telah mengikuti sejumlah sertifikasi yang termasuk dalam materi yang diakui, maka mereka dapat mengikuti program RPL ini untuk mendapatkan gelar Magister Manajemen (MM) dengan lebih efisien.

Contohnya, seseorang yang memiliki pengalaman kerja di sektor perbankan selama lima tahun.

BACA JUGA: Dukung Transformasi Pendidikan, Binus Beri Penghargaan Lintas Kategori

Kemudian, tahun ke-6, dia berencana melanjutkan studi ke program S2 Manajemen Bisnis. 

Dengan RPL, pengalaman lima tahun tersebut akan dianggap sebagai satuan kredit semester (SKS) yang sudah dia ambil.

"Maka, Anda selanjutnya tinggal melengkapi SKS sesuai syarat kelulusan," ujar Rini.

RPL Track MM Executive BINUS Business School (BBS) memberikan pengalaman belajar khusus dirancang secara holistik untuk mencetak business leaders yang inovatif dengan kemampuan manajemen andal dalam mengelola bisnis, baik dalam skala lokal maupun global. 

“Perusahaan tidak akan jalan tanpa adanya people, sehingga penting bagi perusahaan untuk berfokus pada intellectual capital. Dengan SDM yang berkualitas maka perusahaan akan lebih mudah berinovasi dan beradaptasi terhadap perubahan,” ujar Presiden Direktur PT Teknokrat Mitra Data dan Chief Technology Officer (CTO) Solubis.com Ria Emilia Sari, alumni MM Executive BBS. 

Pada kesempatan sama, Dr. Dewi Tamara selaku Head of MM International, BINUS Business School-Master Program mengatakan program RPL Track MM Executive BBB mengajarkan sekaligus mengukur soft skills yang dibutuhkan untuk mencetak eksekutif manajemen yang andal, seperti strategic thinking, speed-reading, hingga top executive presentation. 

Dia memaparkan sebagai bagian dari sekolah bisnis yang telah menerima akreditasi AACSB (Association to Advance Collegiate Schools of Business) dan berada di peringkat #201-250 dunia dan #37 Asia versi QS Global MBA Rankings 2023.

Program MM Executive ini pun telah terafiliasi dengan institusi 2/3 pendidikan global, seperti Harvard Business School yang menawarkan special course mengenai Microeconomics of Competitiveness.

Dalam memahami materi, mahasiswa akan diajak untuk mempelajari kasus global (dari sekolah bisnis top dunia seperti Harvard, Wharton, INSEAD, hingga MIT Sloan) serta kasus lokal (lebih dari 200 kasus Indonesia). 

Dalam menunjang perkuliahan, tersedia fasilitas BINUS Business Innovation Lab dan BINUS Marketing Lab untuk menghasilkan ide dan rencana bisnis yang disruptif.

"Program ini pun telah mengadopsi metode Design Thinking Stanford University sejak tahun 2010," ujarnya

Dari sini, bisa diketahui bahwa program RPL menawarkan kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi melalui penyetaraan akademik.  

Dewi menambahkan RPL Track MM Executive dari BINUS Business School ini dirancang untuk mereka yang sudah memiliki pengalaman kerja di bidang bisnis dan manajemen.

Didesain untuk memberikan pengalaman belajar yang holistik, program ini siap mencetak eksekutif manajemen dengan leadership yang unggul, serta andal terhadap hambatan manajemen.

"Mulai dari volatility, uncertainty, complexity, hingga ambiguity, sesuai dengan semangat BINUS University yaitu membina dan memberdayakan masyarakat untuk membangun Indonesia,” pungkas Dr. Dewi Tamara. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peradi Jakbar Kembali Gelar PKPA Bareng Binus, Sebegini Pesertanya