jpnn.com - JAKARTA - Universitas Bina Nusantara atau Binus University resmi membuka kampus baru di Kota Medan, Sumatera Utara. Perkuliahan dimulai September 2025. Binus bakal membuka lima program studi (prodi), yaitu Computer Science, Information Systems, Digital Business, International Trade dan Visual Communication Design.
Kehadiran Binus Medan diawali dengan pembukaan Binus Learning Community sebagai pusat admisi baru berlokasi di Delipark Mall, Medan, 25 November 2024. Keberadaan pusat admisi Binus Medan memberikan akses yang lebih mudah bagi masyarakat untuk mendaftarkan diri dan meraih pendidikan berkualitas di Binus University.
BACA JUGA: Mahasiswa Binus Unjuk Kreasi dan Inovasi di Local Brand Festival 2024
“Pembangunan merata untuk memajukan bangsa tidak akan tercapai kalau pendidikan berkualitas bagi masyarakat hanya terpusat di satu daerah. Oleh karena itu, kami meluncurkan kampus baru di Medan,” ucap President of Binus Higher Education & Professional Services Stephen Wahyudi Santoso, BSE, MSIST, CBDMP dalam temu media Binus University di Jakarta, Senin (25/11).
Rektor Binus University, Dr. Nelly, S.Kom., M.M., CSCA, mengharapkan pembukaan kampus baru di sana dapat mendukung global mindset dan kesempatan belajar bagi mahasiswa sehingga memiliki keterampilan global. Binus juga menawarkan pengalaman belajar di negara tetangga.
BACA JUGA: BNI Dukung SMM PTN Barat 2022, 8 Kampus Baru Ikut Bergabung
"Kami juga menawarkan summer dan winter program dengan partner perguruan tinggi di negara tetangga yang memberikan pengalaman internasional berharga, termasuk kuliah di luar negeri, memperluas jaringan global, dan mendalami budaya serta teknologi bisnis negara maju," kata Nelly.
Sejalan dengan tingginya potensi perkembangan teknologi di Medan, kampus Binus Medan mengusung tema Global Digitalpreneur yang menyoroti integrasi teknologi digital, proyek-proyek inovatif, kerja sama internasional yang menawarkan nuansa bekerja di lingkungan global, serta metode pembelajaran yang berfokus pada ilmu wirausaha global.
BACA JUGA: Belajar dari 20 Kampus Dunia, Rahmat Bastian Bawa 10 Kiat Optimalisasi ILUNI FHUI
“Kehadiran Binus Medan diharapkan dapat memberikan peluang pendidikan tinggi yang lebih luas bagi calon mahasiswa, sekaligus mendukung pengembangan sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing di tingkat global," tambah Vice President Binus Higher Education, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M.
Hal ini tercermin dari aneka ragam program studi yang ditawarkan, yakni Computer Science dengan fokus terhadap teori serta penerapan Artificial Intelligence dalam bisnis, Information Systems dengan fokus mengimplementasikan automasi dalam bisnis.
Kemudian, Visual Communication Design dengan fokus teknik produksi animasi modern dan storytelling.
Lalu, Digital Business dengan fokus mengembangkan ekosistem untuk bisnis ramah lingkungan dengan menekankan pengembangan artificial intelligence di dalam kurikulumnya.
Kemudian, International Trade dengan fokus bagaimana teknologi cloud dapat membantu mengelola manajemen perdagangan.
Selain itu, mahasiswa juga akan berkesempatan mengambil program minor bilingual pada semester 5 perkuliahan untuk mempersiapkan diri menghadapi industri global.
Terutama, dengan kuatnya pengaruh China sebagai salah satu negara adidaya terbesar di bidang teknologi dan budaya yang makin populer belakangan ini.
Oleh sebab itu, program minor tersebut akan menitikberatkan pengantar ekonomi digital China, teknologi yang berkembang pesat di China, e-commerce dan digitalpreneurship, serta keunikan desain khas China.
Dalam rangka menciptakan lingkungan pembelajaran yang imersif dan bilingual, Binus Medan juga menawarkan pembelajaran bahasa Mandarin non-akademik yang terdiri dari summer and winter program, seminar, workshop, dan lain-lain.
"Mahasiswa juga dapat mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan teknologi digital. Contohnya, sustainability dalam model bisnis, analisis data, cloud computing, literasi digital, virtual reality untuk animasi imersif, dan masih banyak lagi," katanya. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad