jpnn.com, JAKARTA - Momen Dies Natalis ke-40 yang jatuh pada 1 Juli menjadi waktu tepat bagi Binus University memaknai komitmen membina dan memberdayakan masyarakat Indonesia menuju Nusantara yang lebih maju.
Dengan mengusung tema Technology for Empowerment and Social Transformation, visi BINUS 2035 berperan sebagai kendaraan untuk mencapai komitmen tersebut.
"Dies Natalis ke-40 Binus University merupakan momentum untuk bersyukur, menghargai, dan berkomitmen," ujar Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, Rektor Binus University dan Stephen Wahyudi Santoso, President of BINUS Higher Education dalam BINUS Online Talk with Journalists.
Dia mengaku bersyukur sudah empat dekade Binus University aktif berkontribusi konstruktif dan produktif terhadap pembangunan Indonesia.
BACA JUGA: Binus Raih Peringkat Tinggi dari QS World University Ratings
Binus University juga menghargai berbagai wujud kontribusi yang berdampak pada masyarakat melalui tangan-tangan handal Binusian.
Selain itu, menurutnya, Binus University menunjukkan komitmen tinggi dalam membina dan memberdayakan masyarakat.
BACA JUGA: Tim Binus University Raih Juara Piala Menpora Esports 2020 Axis Â
Salah satunya, Binus University membangun kolaborasi dengan berbagai stakeholder melalui high impact research yang bisa diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan.
“Saat ini yang diperlukan adalah kesungguhan, ketulusan, dan keikutsertaan perguruan tinggi dalam membantu masyarakat. Dengan 150.000 binusian, mari saling mengingatkan, mari berkomitmen, dan gunakan apa yang kami miliki untuk masyarakat," tutur Prof Harjanto.
Sementara itu, President of BINUS Higher Education Stephen Wahyudi Santoso menyatakan lewat Fostering dan Empowering BINUS 2035, Binus University ingin terus hadir dan makin hadir, serta berbagi visi dalam membina dan memberdayakan masyarakat.
“Kami ingin terus menghadirkan pendidikan sepanjang hayat yang berkualitas. Jadi, pendidikan ini semakin dekat, semakin dapat dialami oleh semakin banyak kalangan di seluruh Indonesia. Baik itu melalui jalur pendidikan formal, nonformal, tatap muka, online, blended learning, hingga skala lokal maupun nasional,” ujar Stephen.
Lebih lanjut, Prof. Harjanto juga menjelaskan alasan Dies Natalis ke-40 Binus University mengusung tema Technology for Empowerment and Social Transformation.
Hal itu, ujarnya, untuk merajut empowering, dibutuhkan tiga elemen, yaitu kreativitas, inovasi, dan teknologi.
Segmen teknologi dipilih karena elemen ini bisa menghimpun semua kekuatan yang dimiliki masyarakat Indonesia, seperti jumlah penduduk, komunitas, dan stakeholder yang tersebar luas di pelosok negeri.
Pendek kata, teknologi berperan sebagai bahasa pemersatu yang bisa menjangkau seluruh Indonesia tanpa terkecuali.
Namun, tuturnya, Binus tidak melulu mengidentikkan teknologi pada sesuatu yang serbacanggih.
Sejatinya, teknologi berupa suatu alat yang sudah teruji yang bisa memudahkan manusia, tetapi dibuat dengan biaya murah, terjangkau, dan mudah dipakai.
Dia mengatakan Binus University tidak semata menonjolkan teknologi yang canggih.
“Kami mau (teknologi) yang mudah digunakan, berdasarkan hasil pemikiran BINUSIAN, dan bisa dirasakan masyarakat juga,” tukas Prof. Harjanto sembari mencontohkan beberapa kesuksesan alumni yang berdampak pada masyarakat.
Di sisi lain, teknologi juga mendorong manusia untuk siap menghadapi perubahan, seperti situasi pandemi saat ini.
Dalam satu tahun terakhir, hampir semua tata kehidupan masyarakat berubah dan teknologi jadi bagian tak terpisahkan yang mengiringi perubahan tersebut.
Berkat teknologi, semua perubahan itu bisa terwujud, termasuk bagaimana pembatasan fisik justru membangun ruang baru untuk aktivitas masyarakat.
Kini, tidak semua harus melibatkan interaksi fisik bahkan, teknologi mampu menjangkau masyarakat lebih luas, tanpa memandang batasan geografis dan waktu.
Ini menunjukkan bagaimana teknologi berperan dalam transformasi sosial masyarakat untuk saat ini maupun masa depan.
Prof. Harjanto mengharapkan momen Dies Natalis ke-40 bisa menjadi pengingat bahwa Binus University ada bukan untuk membuat binusian sukses semata.
Namun, setiap kesuksesan yang binusian capai sejatinya juga berdampak kepada orang lain dengan membantu dan memberdayakan, serta membekali mereka untuk sukses.
Demikian makna mulia di balik semangat Fostering and Empowering the Society, in Building and Serving the Nation yang terus dipegang teguh binusian.
Komitmen itu akan berlanjut dengan Visi BINUS 2035 yang juga menandai perjalanan Binus University selanjutnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia