Bio Farma Menambah Fasilitas Produksi Vaksin Covid-19

Kamis, 01 April 2021 – 05:15 WIB
Fasilitas produksi vaksin PT Bio Farma. (ANTARA/HO-Humas Bio Farma).

jpnn.com, JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) menambah fasilitas produksi vaksin Covid-19.
Penambahan ini untuk membantu memenuhi kebutuhan serta percepatan program vaksinasi pemerintah di berbagai daerah.

"Bio Farma sedang melakukan usaha percepatan dan penambahan kapasitas produksi vaksin dengan menggunakan fasilitas produksi gedung Nomor 43 yang baru saja mendapatkan sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," kata Sekretaris Perusahaan Bio Farma hd Bambang Heriyanto, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (31/3) malam.

BACA JUGA: Vaksin Bio Farma Dipastikan Aman

Bambang mengungkapkan bahwa sejak Selasa (30/3), fasilitas baru yang berada di Bandung, Jawa Barat, itu sudah bisa digunakan untuk produksi.

Gedung Nomor 43 itu dapat melengkapi fasilitas produksi sebelumnya di Gedung Nomor 21.

BACA JUGA: Tenang, Beginilah Cara Bio Farma Pastikan Keamanan & Kualitas Vaksin COVID-19

Bambang mengatakan penambahan fasilitas baru itu diperkirakan dapat menambah stok vaksin menjadi 11,9 juta dosis, yang mana sebelumnya hanya 7,9 juta dosis.

"Namun, peningkatan kapasitas produksi ini juga masih tergantung pada supply bulk vaksin yang akan datang," ungkapnya.

BACA JUGA: Kemenkominfo: Hoaks Terkait Vaksinasi Mengganggu Program Pemerintah

Untuk diketahui, bulk Sinovac yang akan datang sampai Juli 2021 adalah sebanyak 140 juta dosis.

Pengirimannya akan dilakukan secara bertahap.

Dalam waktu dekat atau April 2021, akan datang sekitar 30 juta dosis bulk.

"Tentunya akan segera diproses untuk menambah stok vaksin berikutnya," katanya.

PT Bio Farma hingga saat ini telah mendistribusikan sebanyak 20,5 juta dosis vaksin Covid-19 ke seluruh provinsi di Indonesia.

Vaksin tersebut berasal dari vaksin produk jadi Sinovac (CoronaVac) dan AstraZeneca.

Selain itu, vaksin yang diproduksi Bio Farma dengan menggunakan bulk dari Sinovac.

Indonesia saat ini sudah menerima
3 juta dosis vaksin produk jadi dari Sinovac.

Kemudian, 1,11 juta dosis vaksin produk jadi AstraZeneca dari Covax/Gavi.

“Total bulk (dari Sinovac) yang sudah kami terima sejumlah 53,5 juta dosis," ungkapnya.

Menurut dia, bulk itu diterima dalam empat kali kedatangan.

"Sudah kami proses produksi sejak 13 Januari 2021 lalu dan diperkirakan menjadi sekitar 42 juta dosis, dan per 30 Maret sudah kami produksi sejumlah 26 juta dosis," ujarnya. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler