Bio Farma Umumkan Harga Vaksin Covid-19 di Indonesia

Selasa, 13 Oktober 2020 – 14:14 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19.Foto: Daily Sabah

jpnn.com, JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) menegaskan terkait harga untuk vaksin COVID-19 di Indonesia tidak akan memberatkan, yakni sekitar Rp200 ribu.

"Kisaran harganya Rp200 ribu," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

BACA JUGA: Kabar soal Vaksin Covid-19 dari Menko Airlangga

Menanggapi pemberitaan yang menyatakan bahwa Sinovac sudah menandatangani kontrak pengadaan vaksin dengan Brazil yang akan menjualnya dengan harga 1,96 dolar AS per dosis, Honesti Basyir menyampaikan, sudah dibantah oleh Sinovac, melalui surat resmi yang dikirimkan ke Bio Farma.

"Informasi harga vaksin COVID-19 di Brazil, telah kami klarifikasi ke pihak Sinovac. Mereka sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma yang memastikan informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak 90 juta dolar AS dengan pemerintah Brazil tidak tepat, dan mengenai harga 1,96 dolar AS per dosis pun tidak tepat," paparnya.

BACA JUGA: Ikhtiar Terbaru Menlu Retno Memastikan Pasokan Vaksin COVID-19 untuk Rakyat

Sebab, lanjut dia, biaya pengirimannya untuk tiap dosisnya sekitar 2 dolar AS. Atas berita ini, Sinovac tengah menelusuri asal informasinya.

"Intinya, Bio Farma berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah menghadirkan vaksin COVID-19 dengan harga yang terjangkau untuk memberi perlindungan bagi penduduk Indonesia," kata Honesti.

BACA JUGA: IDI Bocorkan Vaksin Terbaik untuk Mencegah Virus Corona

Dalam surat resmi yang disampaikan oleh Sinovac, Honesti menyampaikan, ada beberapa faktor dalam menentukan harga vaksin COVID-19, salah satunya adalah pada investasi studi klinis fase 3 terutama dalam uji efikasi dalam skala besar.

"Demikian juga dengan penentuan harga di Indonesia. Dengan kata lain, skema pemberian harga vaksin COVID-19 tidak dapat disamakan," katanya.

Untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin COVID-19 mulai dari bahan baku dan lainnya, ia mengemukakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan terbang ke Sinovac China untuk visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin corona di fasilitas Sinovac di Beijing, Tiongkok, termasuk LP POM MUI untuk melaksanakan audit halal.

Homesti menambahkan, BPOM juga akan memastikan fasilitas dan proses produksi vaksin COVID-19 di Bio Farma memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)/Good Manufacturing Practice (GMP).

Saat ini, uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 masih berjalan pada minggu kedua Oktober 2020.

Data terakrhir menunjukan sampai dengan tanggal 9 Oktober 2020, 843 relawan yang sudah mendapat penyuntikan kedua, dan 449 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca penyuntikan kedua/masuk periode monitoring.

"Hingga saat ini Uji Klinis tajap 3 berjalan lancar dan belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat pemberian suntikan calon vaksin COVID-19," pungkasnya. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler