jpnn.com, BALI - Biofarma Group membuka kompetisi Bio Farma x MIT Hacking Medicine di Bali pada Kamis (24/8).
Bio Farma x MIT Hacking Medicine merupakan kompetisi inovasi digital bersifat global di bidang kesehatan yang pertama dan terbesar di Indonesia yang digelar pada 24-27 Agustus 2023.
BACA JUGA: MSD dan Bio Farma Dukung Perluasan Imunisasi HPV Skala Nasional
“Bio Farma x MIT Hacking Medicine ini merupakan kompetisi yang bersifat global kepada siapa pun yang mempunyai potensi problem solving di bidang healthcare end to end,” ujar Wakil Direktur Utama Bio Farma Soleh Ayubi.
Soleh Ayubi menjelaskan saat ini hadir 200 peserta lomba dari dalam negeri dan luar negeri yang telah lulus seleksi dari sekitar 1.061 pendaftar.
BACA JUGA: Program Makmur Bantu Petani Permudah Dapat Akses Pupuk dan Permodalan
Peserta lomba yang diundang untuk mengikuti proses selanjutnya di Bali ini telah melewati proses seleksi yang cukup ketat.
Penilaian dilakukan mencakup formulir essay yang dikirimkan, menjawab berbagai pertanyaan seperti motivasi, gagasan dan ide untuk memecahkan dan memberikan solusi di bidang healthcare end to end.
BACA JUGA: EF Kids & Teens Indonesia Bakal Lakukan Ekspansi Bisnis
Soleh Ayubi menuturkan para peserta juga akan mendapatkan pengalaman yang luar biasa dan mendapatkan feedback dari para ahli selama mengikuti kegiatan Bio Farma x MIT Hacking Medicine.
“Selama hackathon ini, para peserta akan memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan sesama visioner, bertukar pikiran, dan mengembangkan solusi inovatif yang berpotensi merevolusi bidang healthcare end to end. Tantangan yang dihadapi sangat kompleks, tetapi dengan bekerja sama, kita dapat menemukan jalan inovatif ke depan,” tambahnya.
Peserta akan membentuk tim dengan komposisi berbagai macam latar belakang dalam tiap timnya dan mendapatkan mentor untuk menyusun rancangan inovasi dan solusi terhadap real problem yang dihadapi oleh Biofarma Group, seperti Demand Forecasting, Integrated Supply Chain, dan Integrasi layanan kesehatan antar fasilitas kesehatan.
Pada akhir rangkaian kegiatan, setiap tim akan mempresentasikan rancangan inovasi dan solusi real problem sesuai topik yang sudah ditentukan di hadapan para juri yang kompeten yang berasal dari pakar healthcare ecosystem baik dalam maupun luar negeri.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada