Bio Paulin Diminta Harus Tahu Diri

Senin, 25 September 2017 – 16:45 WIB
Bio Paulin diketahui mengalami cedera kambuhan anterior cruciate ligament. Foto: Sriwijaya FC for Sumeks

jpnn.com, PALEMBANG - Sejak bergabung dengan Sriwijaya FC, Bio Paulin jarang dimainkan lantaran dibekap cedera meniskus di lutut.

Tampaknya sia-sia manajemen mempertahankannya. Pasalnya,
bek kelahiran Kamerun berkewarganegaraan Indonesia itu nyatanya tidak bisa menjadi solusi atas bobroknya lini pertahanan tim berjuluk Laskar Wong Kito.

BACA JUGA: Arema FC Diuntungkan, Bukan Tidak Mungkin Raih 3 Poin

Saat mantan pemain Persipura itu sudah bisa main dan diberikan kepercayaan jaga pertahanan, justru malah Sriwijaya FC kebobolan banyak gol.

Ketika main 90 menit saat Sriwijaya FC menjamu PSM Makassar (17/9), gawang Sriwijaya FC kebobolan empat gol setelah di akhir pertandingan Yu Hyun Koo dkk dipaksa menyerah 3-4 oleh PSM.

BACA JUGA: Imbang dengan Bhayangkara FC, Persib Naik Satu Peringkat

Ketika itu, Bio berduet dengan Dominggus Fakdawer dibantu Yanto Basna di kiri dan Marckho Merauji di kanan. Dengan komposisi yang sama, benteng pertahanan Sriwijaya FC juga rapuh saat kalah 0-3 dari Madura United (22/9).

Turun dalam 45 menit, gawang Sriwijaya FC sudah kebobolan 1 gol hingga akhirnya dia ditarik keluar memasuki babak kedua.

BACA JUGA: Lawan Persija, Arema FC Pasang 5 Pemain Bertahan

Total, 5 gol bersarang ke gawang Sriwijaya FC saat Bio jadi bagian dari pertahanan Sriwijaya FC dalam 180 menit.

"Bio kami ganti di babak kedua saat lawan Madura United karena dia main sendiri. Organisasi permainan di pertahanan pun gak jalan. Tingkat disiplin juga menurun karena dia tidak mampu berbagi tugas dengan saling mengcover temannya.

“Sehingga Dominggus Fakdawer yang jadi tandemnya di pertandingan itu kewalahan kemudian dimanfaatkan Greg Nwokolo untuk cetak gol," ungkap Pelatih Sriwijaya FC Hartono Ruslan.

Arsitek kelahiran Malang ini bukannya gak tahu kondisi Bio sebelum pertandingan. Dia mengakui bahwa Bio belum fit 100 persen. Dan itu sudah bisa dilihat dari penampilannya saat menjaga pertahanan kala Sriwijaya FC lawan PSM. Dua gol Ferdinand Sinaga saat itu juga karena telatnya saling cover pemain belakang.

Namun, hasil diskusi dengan tim pelatih membuatnya harus mengalah jelang lawan Madura United. Celakanya, justru sikap itu menjadi blunder karena pemain sudah terlanjur kehilangan kontrol dan terbawa emosi di babak kedua imbas dari kurang kompaknya kinerja lini belakang di babak pertama. Puncaknya, Fakdawer harus diusir wasit karena dikartu merah (66').

"Tapi apapun itu, saya sebagai pelatih kepala yang bertanggung jawab. Saya telah menyalahi teori kepelatihan dengan memainkan pemain yang masih cedera. Sekalipun itu permintaan main datang dari pemain sendiri. Ke depan, saya berharap pemain mau mengerti.

“Jika kondisi belum fit dan belum bisa main maksimal, jangan memaksakan diri minta main. Bukankah lebih baik memberikan dukungan bagi pemain yang lebih fit. Tapi saya tetap akan dukung setiap putusan pemain asalkan mau tanggung jawab dan berjuang maksimal di lapangan," ungkap Hartono.

Hartono menjelaskan, untuk peluang Bio di pertandingan selanjutnya kecil kemungkinan untuk main. Ini karena dia tidak mau blunder lagi. Memberikan ruang bagi lawan untuk mengacak-acak pertahanan.

Sementara di saat yang sama Sriwijaya FC butuh kemenangan untuk menyelamatkan diri dari jeratan zona degradasi. Akibat empat kali tanpa poin, Sriwijaya FC yang kini di peringkat 13 bisa tergelincir ke zona degradasi jika gak segera bangkit memenangkan pertandingan.

Karena di saat yang sama pesaingnya di papan bawah sudah mulai rajin memungut poin. (kmd/ion)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Main di Bontang, Persiba Merasa Diuntungkan di Derby Kaltim


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler