jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe menilai keputusan DPD PDIP Perjuangan Jawa Tengah tak mengundang Ganjar Pranowo pada konsolidasi kader di Semarang, Sabtu lalu (22/5), telah memicu kontroversi.
Menurut Ramses, kontroversi itu kian bergulir karena Ketua DPP PDIP Puan Maharani melontarkan pernyataan tentang pemimpin media sosial yang dianggap sebagai sindiran Ganjar.
BACA JUGA: Soal Ganjar Pranowo, Bambang Pacul Singgung Kekalahan Bibit Waluyo
Namun, akademisi Universitas Mercu Buana itu menduga kontroversi tersebut sebagai siasat PDIP.
"Bisa jadi ini bagian dari politik dramaturgi PDIP untuk melihat bagaimana reaksi masyarakat secara luas," ujar Ramses kepada JPNN.com, Selasa (25/5).
BACA JUGA: Ada Apa ini, Kok Puan tak Undang Pak Ganjar di Acara Pengarahan Kader PDIP?
Direktur eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia itu mengatakan strategi PDIP tersebut bukan berarti jalan Ganjar menuju Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 tertutup.
Ramses lantas memaparkan beberapa alasan untuk memperkuat asumsinya. Menurutnya, Ganjar merupakan salah satu kader terbaik PDIP saat ini.
BACA JUGA: Pernah jadi Menteri, Puan Maharani Lebih Potensial Diusung PDIP di Pilpres 2024 Ketimbang Ganjar
Artinya, kemungkinan PDIP mengusung Ganjar pada Pilpres 2024 sangat terbuka, sebagaimana ketika partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menjagokan Joko Widodo pada Pilpres 2014.
"Kalau PDIP benar mau menenggelamkan Ganjar, elektabilitasnya akan terpengaruh," katanya.
Ramses juga mengacu hasil survei akhir-akhir ini. Jajak pendapat sejumlah lembaga survei memperlihatkan elektabilitas Ganjar cukup baik dan relatif terus meningkat.
"Ini merupakan modal besar bagi PDIP, apalagi ditambah dengan pendukung fanatik Ganjar," kata Ramses.(gir/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satyo: Ganjar Terlalu Populer, Jadi, tak Diundang Acara yang Dihadiri Puan
Redaktur & Reporter : Ken Girsang