jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto menilai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo lebih populer dibandingkan para tokoh yang digadang-gadang maju sebagai Capres 2024 dari PDIP.
Hal itu menurut Satyo menjadi pangkal Ganjar tidak diundang ke acara pengarahan kader PDIP yang dihadiri Puan Maharani di Jawa Tengah.
BACA JUGA: Puluhan Pasangan Mesum Digerebek di Indekos, Ada yang Sedang Begituan, Hemm
"Ini karena Ganjar lebih populer dan lebih komunikatif ke masyarakat dibandingkan nama-nama nominator kontestasi pilpres lainnya yang berasal dari PDIP," kata Satyo dalam pesan singkatnya, Senin (24/5).
Menurut aktivis 1998 itu, kehadiran Puan di pengarahan kader PDIP sebenarnya bentuk kampanye menuju 2024.
BACA JUGA: Ganjar tak Diundang PDIP, Begini Reaksi FX Hadi Rudyatmo
Agenda tersebut sekaligus menekan elektabilitas pesaing Puan agar dicalonkan partai berlambang banteng itu, termasuk di antaranya Ganjar.
"Puan kampanye di Jawa Tengah karena di Jawa Tengah pula kekuatan utama Ganjar, maka sedari pagi Jawa Tengah harus dibuat netral, anasir-anasir Ganjar akan di-cleansing," ujar dia.
BACA JUGA: Tahlilan Berdarah, Polisi Sudah Turun Tangan
Namun, kata Satyo, langkah yang ditempuh Puan bisa menjadi bumerang.
Poros utama kekuatan tradisional PDIP yang berbasis di Jawa Tengah berisiko luluh lantak.
"Hal itu akibat segregasi akar rumput PDIP yang akan sulit menerima terjegalnya Ganjar Pranowo," beber dia. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganjar Pranowo Tidak Diundang, Rapat Soliditas Malah Menciptakan Perpecahan
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan