KONSENTRASI Wilfred Diegues saat menyetir sedikit terganggu. Bukan karena kendaraan lain berhenti mendadak atau pejalan kaki yang menyeberang sembarangan.
Tapi, karena Wilfred sesekali melirik monitor kecil yang dipasang di kaca sebelah atas kanan di dalam taksi yang dikendarainya. Monitor itu merupakan televisi mini yang tengah menayangkan laga Spanyol versus Italia.
Gara-gara harus membagi pandangan ke jalan dan televisi mini, taksi yang juga ditumpangi koran ini pun berjalan tak stabil. Wilfred bahkan beberapa kali mengerem mendadak. "Maafkan saya. Pertandingannya seru, sih," kata pria 44 tahun itu.
Meski tak memberikan kenyamanan untuk penumpang dalam mengemudi, televisi mini yang dipasang Wilfred juga menjadi sarana menguntungkan bagi penumpang yang tak ingin ketinggalan menonton pertandingan.
Berdasar pengalaman Jawa Pos di beberapa kota venue Piala Konfederasi, hampir semua pengemudi taksi melengkapi kendaraannya dengan sarana untuk menonton pertandingan.
Entah memasang televisi mini atau memanfaatkan fitur dari smartphone maupun komputer tablet (iPad) mereka menjadi sebuah monitor televisi.
"Saya membeli ini juga untuk keperluan penumpang saya sehingga saya bisa membantu mereka saat mencari sebuah alamat di kota ini atau mencari jadwal penerbangan pesawat," ungkap Alfonso Barbosa, pengemudi taksi di Belo Horizonte, sambil memamerkan iPad miliknya.
Lain lagi dengan Chico Neves, pengemudi taksi yang masih terhitung belia (21 tahun) di Salvador. Tak ada gadget yang menghiasi dalam taksinya.
"Saya belum bisa membeli sesuatu yang mahal-mahal seperti smartphone atau lainnya karena saya masih harus membiayai pendidikan saya," tutur Chico yang berstatus mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta itu. (*/c10/ttg)
Tapi, karena Wilfred sesekali melirik monitor kecil yang dipasang di kaca sebelah atas kanan di dalam taksi yang dikendarainya. Monitor itu merupakan televisi mini yang tengah menayangkan laga Spanyol versus Italia.
Gara-gara harus membagi pandangan ke jalan dan televisi mini, taksi yang juga ditumpangi koran ini pun berjalan tak stabil. Wilfred bahkan beberapa kali mengerem mendadak. "Maafkan saya. Pertandingannya seru, sih," kata pria 44 tahun itu.
Meski tak memberikan kenyamanan untuk penumpang dalam mengemudi, televisi mini yang dipasang Wilfred juga menjadi sarana menguntungkan bagi penumpang yang tak ingin ketinggalan menonton pertandingan.
Berdasar pengalaman Jawa Pos di beberapa kota venue Piala Konfederasi, hampir semua pengemudi taksi melengkapi kendaraannya dengan sarana untuk menonton pertandingan.
Entah memasang televisi mini atau memanfaatkan fitur dari smartphone maupun komputer tablet (iPad) mereka menjadi sebuah monitor televisi.
"Saya membeli ini juga untuk keperluan penumpang saya sehingga saya bisa membantu mereka saat mencari sebuah alamat di kota ini atau mencari jadwal penerbangan pesawat," ungkap Alfonso Barbosa, pengemudi taksi di Belo Horizonte, sambil memamerkan iPad miliknya.
Lain lagi dengan Chico Neves, pengemudi taksi yang masih terhitung belia (21 tahun) di Salvador. Tak ada gadget yang menghiasi dalam taksinya.
"Saya belum bisa membeli sesuatu yang mahal-mahal seperti smartphone atau lainnya karena saya masih harus membiayai pendidikan saya," tutur Chico yang berstatus mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta itu. (*/c10/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maradona Ogah Kedatangannya Didomplengi Urusan Politik
Redaktur : Tim Redaksi