jpnn.com, JAKARTA - NANAS mengandung vitamin B dan C, serat, mangan, dan enzim bromelain.
Namun, mengonsumsi nanas secara berlebihan bisa mengakibatkan efek serius pada kesehatan.
BACA JUGA: 5 Manfaat Nanas bagi Kesehatan Tubuh
Apa saja itu? Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Genpi.co.
1. Kerusakan gigi
BACA JUGA: Benarkah Nanas Bermanfaat Mencegah Kanker?
Buah-buahan seperti nanas yang sangat asam akan melakukan proses kimiawi alami di mulut saat dikonsumsi.
Sifat asam ini akan melunakkan enamel dan menyebabkan kerusakan gigi.
BACA JUGA: 3 Buah Manis Ini Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Nutrition Research edisi Mei 2008, mengonsumsi terlalu banyak minuman asam bisa merusak enamel gigi.
Akibatnya gigi akan mengalami sensitivitas ekstrem saat mengonsumsi makanan panas atau dingin.
Sifat asam pada nanas ini juga akan memicu keropos dan lubang pada gigi.
2. Masalah perut
Reaksi bromelain juga bisa terjadi dalam perut. Ini bisa menyebabkan mual dan muntah, rasa logam di mulut, sulit bernapas, hidung tersumbat, pusing, atau pingsan.
Ibu hamil dan menyusui juga tidak dianjurkan mengonsumsi nanas karena bisa memberi efek buruk pada janin.
Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, maka hal ini bisa menyebabkan diare, mual, dan muntah.
Sifat asam pada nanas juga bisa menyebabkan refluks asam pada perut.
Kondisi ini terjadi ketika cairan pencernaan kembali ke kerongkongan.
Hasilnya adalah ketidaknyamanan pencernaan seperti mulas, yang merupakan sensasi terbakar di dada.
3. Iritasi di mulut
Seringkali orang akan merasakan sensasi aneh setelah mengonsumsi nanas.
Enzim bromelain merupakan enzim yang bisa melunakkan daging karena memecah protein.
Jika mulut terasa perih setelah makan nanas, bisa jadi itu karena bromelain sebenarnya mulai memecah protein di mulut. Ini benar-benar mencerna bagian dalam mulut.
Akibatnya mulut bisa iritasi, perih, sariawan, gatal, atau bahkan berdarah.
4. Tingkatkan gula darah
Nanas bisa memengaruhi gula darah lebih dari beberapa buah lainnya.
Nanas segar memiliki indeks glikemik tinggi 94, dan nanas kalengan dalam jus memiliki indeks glikemik antara 61 dan 79.
Hal itu, membuatnya menjadi makanan dengan indeks glikemik sedang sampai tinggi.
Setengah cangkir nanas memiliki 15 gram karbohidrat. Penderita diabetes harus membatasi konsumsi harian nanas.
Nanas bisa menyebabkan sakit kepala, peningkatan rasa haus, dan sering buang air kecil pada penderita diabetes.
Perhatikan total asupan karbohidrat saat makan. Direkomendasikan untuk mengonsumsi tidak lebih dari tiga hingga lima porsi karbohidrat (15 gram) setiap makan.
5. Interaksi obat
Nanas bisa mengganggu kinerja beberapa obat dalam tubuh. Ini disebabkan oleh enzim bromelain pada nanas.
Bromelain bisa bereaksi pada obat-obatan seperti antibiotik, antikoagulan, pengencer darah, antikonvulsan, barbiturat, benzodiazepin, obat insomnia dan antidepresan trisiklik.
Reaksi bromelain pada obat-obatan tersebut bisa menimbulkan sejumlah efek samping seperti nyeri dada, demam, pusing, menggigil, hingga mimisan.
Jika seseorang mengalami efek samping ini, mereka harus berhenti mengonsumsi nanas dan berbicara dengan dokter tentang kemungkinan perawatan lain.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa