jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan adanya kasus pasien COVID-19 berusia 70 tahun yang sembuh kemudian kembali terinfeksi SARS-CoV-2 di Jepang merupakan kasus khusus.
"Enggak lah. Kalau kasus usia lanjut itu tidak umum lah. Variabelnya banyak," kata Yuri di Jakarta, Kamis, ditanya soal kemungkinan pasien sembuh COVID-19 kembali terjangkiti penyakit yang sama.
BACA JUGA: Hasil Simulasi Forkopimda DKI, Pasien Positif Corona Bisa Mencapai 8 Ribu Orang
Menurut dia, peluang pasien sembuh kembali terinfeksi sangat kecil karena sejatinya tubuh seseorang akan membentuk sistem kekebalan baru sehingga tidak terinfeksi penyakit serupa.
"Peluang kecil karena ada kekebalan yang muncul, bahkan di beberapa tempat disarankan orang terkait diambil serumnya, tentunya dengan metode yang benar," katanya.
BACA JUGA: Jumlah Kasus Positif Corona di Indonesia Hari Ini Bertambah 103 Orang, 53 Ada di DKI
Diberitakan, seorang pria lanjut usia di Jepang kembali dirawat untuk COVID-19 setelah sebelumnya terjangkiti. Padahal individu terkait sudah dinyatakan sembuh sebelumnya.
Dalam beberapa hari berikutnya, pria tersebut mengeluhkan sakit dan gejala demam. Setelah dilakukan serangkaian tes dia kembali terjangkiti virus SARS-CoV-2 (COVID-19).
BACA JUGA: Kabar Terbaru: Jumlah Kasus Positif Corona di Indonesia Mencapai 893 Orang
Achmad Yurianto mengatakan sebaiknya masyarakat tidak panik dengan berita itu karena ditegaskannya kasus pria Jepang yang kembali terjangkiti terdapat berbagai faktor bisa karena variabel lingkungan, usia, kekebalan dan penyebab lain yang perlu ditelusuri lebih lanjut. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan