jpnn.com, DEMAK - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar kembali menerima mandat untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2019. Kali ini ada ratusan kiai Nahdatul Ulama (NU) sekaligus para pengasuh pondok pesantren di Jawa Tengah (Jateng) menggelar halaqah guna mendorong politikus yang kondang disapa dengan panggilan Cak Imin itu menjadi cawapres untuk mendampingi Jokowi Widodo (Jokowi).
Penyerahan mandat untuk Cak Imin dari para kiai se-Jateng dilaksanakan di Pondok Pesantren Futuhiyyah, Mranggen, Demak, Selasa (17/4). Sejumlah kiai beken Jateng hadir dalam halaqah itu, antara lain KH Dimyati Rois (Kendal), KH Munif M Zuhri (Demak), KH Haidar Muhaiminan (Temanggung), KH Muhammad Adnan (PWNU Jawa Tengah), KH Yusuf Chudlori (Magelang) dan puluhan kiai lainnya.
BACA JUGA: Jokowi Jadi Tokoh Muslim Dunia, Modal Penting untuk Pilpres
KH Hanif Muslih yang dipercaya membacakan mandat menyatakan, para ulama nahdiyin se-Jateng memandang pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo telah menunjukkan keberhasilan di bidang pembangunan. Hasilnya pun tampak nyata.
“Perlahan angka kemiskinan menurun dan kesejahteraan rakyat terus membaik. Pembangunan infrastruktur juga sangat pesat,” ujarnya dalam halaqah ulama bertema Menyiapkan Pemimpin Indonesia 2019 itu.
BACA JUGA: Prabowo atau Gatot, PDIP Tak Akan Remehkan Penantang Jokowi
BACA JUGA: Nasdem Anggap Surya Paloh Layak Jadi Cawapres Jokowi
Lebih lanjut Kiai Hanif menambahkan, kemajuan pembangunan fisik dan infraskturktur belum cukup jika tak dibarengi pembinaan mental dan spiritual. Untuk itu, para kiai Jateng menginginkan program revolusi mental yang digagas Presiden Jokowi bisa lebih dikonkretkan.
Dalam pandangan para kiai Jateng, sosok Cak Imin adalah figur tepat untuk mendampingi Jokowi dalam mewujudkan revolusi mental. Menurut Kiai Hanif, revolusi mental juga memerlukan sentuhan santri.
“Para ulama berkeyakinan Saudara Abdul Muhaimin Iskandar adalah figur santri yang memahami pemikiran para ulama dan mampu merealisasikan gagasan para ulama tentang pembangunan mental spiritual serta gagasan revolusi mental,” ujarnya.
Para kiai di Jateng pun meyakini figur Cak Imin jika kelak menjadi RI 2 mampu membawa aspirasi para santri dan ulama. Bahkan, para kiai optimistis bahwa jika kelak duet Jokowi-Cak Imin memimpin akan mampu mewujudkan Indonesia sebagai baldatun thoyyibatun wa rabbun ghaffur.
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, para ulama memutuskan memberikan perintah dan mandat penuh kepada Muhaimin Iskandar untuk terus berjuang mencalonkan diri sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo dan kemudian terpilih pada Pemilu 2019; sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019 - 2024,” ucap Kiai Hanif.
KH Muhammad Adnan dalam kesempatan itu menambahkan, Cak Imin sudah membuktikan prestasinya bagi nahdiyin ataupun PKB. Selain itu, PKB dan nahdiyin punya andil penting dalam memenangkan Jokowi di Pilpres 2014.
“Jokowi menang pun tak terlepas dari kontribusi PKB dan NU,” ujarnya. “Dan yang paham dan bisa bantu Jokowi soal itu (revolusi mental, red) ya Muhaimin Iskandar, beliau lahir dari rahim pesantren, plus punya pengalaman mumpuni di bidang legislatif dan eksekutif,” sebutnya.(jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semoga Kebocoran Data Facebooker Tak Berefek ke Pilpres 2019
Redaktur : Tim Redaksi