Bismillah, Lapas Narkotika Jakarta Punya Pesantren Da'arus Syifa

Selasa, 13 Juni 2017 – 01:01 WIB
Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham I Wayan K Dusak (berdiri) pada acara Nuzululquran dan peresmian Pesantren Da'arus Syifa di Lapas Narkotika Kelas II Jakarta, Senin (12/6). Foto: Humas Kemenkumham

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menggelar peringatan Nuzululquran di Lapas Narkotika Kelas II Jakarta, Senin (12/6). Bersamaan dengan acara itu, Dirjen PAS I Wayan K Dusak juga meresmikan Pesantren Da'arus Syifa yang berada di dalam lapas khusus warga binaan pemasyrakatan (WBP) perkara narkotika itu.

Wayan dalam sambutannya meminta para WBP untuk menebar kebaikan. Dia mengajak para WBP untuk menjadikan Alquran sebagai landasan moral baik dalam kehidupan pribadi, keluarga maupun bermasyarakat. 

BACA JUGA: Ditjen AHU Luncurkan SIMPATIK demi Menjaga Uang Pihak Ketiga

“Mari kita jadikan Alquran sebagai pembeda antara yang haq dan bathil. Alquran memberi tuntunan menjauhkan diri dari kejahatan dan kemungkaran,” ujarnya.

Lebih lanjut Wayan mengatakan, bila nilai-nilai di dalam Alquran diamalkan dengan baik, maka umat Islam akan menjadi manusia yang berkualitas hingga membentuk tatanan sosial yang adil. Selain itu, muslim yang mengamalan Alquran juga akan selalu menjalankan ritual untuk membangun spiritual, sekaligus mampu bekerja secara profesional. 

BACA JUGA: Ditjen AHU Lantik 175 PPNS untuk Bea Cukai dan Kementerian ESDM

“Saya mengajak seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan untuk membangun nilai, sikap, dan perilaku yang baik, guna membangun kualitas diri yang unggul dan mulia. Karena setiap apa pun yang kita lakukan, selalu berangkat dari pikiran-pikiran yang jernih dan logis,” tuturnya.

Selain itu Wayan juga mengatakan, Indonesia sebagai bangsa majemuk harus selalu menjaga kerukunan dan toleransi. Sebab, setiap manusia Indonesia terikat dengan Bhinneka Tunggal Ika.

BACA JUGA: Ditjen AHU Gandeng GBS demi Memacu Anak Muda Kreatif Punya PT

Karenanya Wayan dalam peringatan Nuzululquran itu juga mengingatkan pentingnya meningkatkan kebersamaan, persatuan dan kesetiakawanan sosial kepada sesama muslim. Rasa kesetiakawanan itu tidak hanya kepada sesama muslim di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia.

“Mari berikan dukungan doa dan kepedulian kemanusiaan kepada saudara-saudara muslim di Palestina, Suriah, dan komunitas muslim Rohingya di Myanmar,” ajaknya.

Di sela-sela peringatan Nuzululqiran, Wayan meresmikan Pesantren Da'arus Syifa yang berada di dalam Lapas Narkotika Kelas II Jakarta. Menurutnya, kegiatan pendidikan pesantren bagi WBP ternyata bisa berkembang selaras dengan dinamika dalam rangka pemasyarakatan.

“Pesantren diharapkan mampu menjadi alternatif wahana pembinaan yang berpusat pada pendidikan formal. Sekaligus sebagai pusat pengembangan yang berorientasi pada nilai keagamaan,” ujarnya menjelaskan.

Wayan pun merasa ikut gembira karena pada Ramadan kali ini kegiatan pesantren di lapas makin meningkat. Dia berharap hal itu bisa dipertahankan dan ditingkatkan sehingga bisa mendorong lapas lain di seluruh Indonesia untuk melakukan hal serupa.

Metode pembinaan pesantren adalah solusi alternatif yang efektif bagi WBP yang mengalami keterbelakangan dan krisis sosial keagamaan.

“Saya berharap dengan diresmikannya Pesantren Da'arus Syifa dapat menjadi wahana alternatif pembinaan yang tepat guna dan berhasil guna memberikan bekal hidup WBP ketika kembali ke tengah masyarakat,” ujar Wayan sembari mengucap bismillahirohmanirrohim sebagai penanda peresmian pesantren bagi warga binaan pemasyarakatan itu.(adv)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkumham: Kopi Gayo Resmi Memperoleh Pengakuan Uni Eropa


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler