Bisnis Galangan Kapal Lesu

Selasa, 11 Desember 2018 – 01:51 WIB
Ilustrasi kapal. Foto: Jawa Pos/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Anita Puji Utami mengatakan, utilitas galangan untuk  bangunan baru anjlok menjadi sepuluh persen.

Sepanjang 2015–2017 lalu utilitas bisa mencapai 60–80 persen. Bahkan, ada galangan yang mencapai 100 persen.

BACA JUGA: Kapal di Bawah 5 Ribu GT tak Boleh Layani Lintasan Merak

’’Nah, sekarang tinggal sepuluh persen,’’ ujar Anita, Minggu (9/12).

Saat ini galangan kapal mengandalkan pendapatan dari bisnis perbaikan dan perawatan.

BACA JUGA: Januari 2020, Kapal Wajib Pakai Bahan Bakar Kandungan Sulfur

Kendati permintaan untuk reparasi kapal masih tinggi, itu tidak bisa menghidupi pabrikan.

Tercatat utilitas untuk reparasi mencapai 70–80 persen. Sepinya permintaan untuk pembangunan kapal baru tersebut terjadi karena selama ini industri mengandalkan permintaan dari pemerintah.

BACA JUGA: Maksimalkan Angkutan Lebaran, Kemenhub Beri 5 Kapal Cadangan

Hampir 80 persen pengadaan kapal berasal dari pemerintah. Sisanya 20 persen dari swasta.

’’Anggaran pemerintah kosong. Makanya, kami harap pemerintah bisa segera melakukan pengadaan lagi,’’ lanjut Anita.

Misalnya, pengadaan kapal keruk, kapal fasilitas rumah sakit, kapal ternak, kapal navigasi, dan kapal patroli.

’’Supaya kebutuhan dari sarana kapal sebagai penunjang kemaritiman bisa tetap tumbuh,’’ jelas Anita. (res/c4/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelajar Indonesia Timur Ramai-Ramai Mudik Naik Kapal


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler