Bisnis Properti Diprediksi Masih Cerah

Rabu, 21 Maret 2012 – 13:37 WIB
JAKARTA - Prospek bisnis properti komersial (ruko, gudang, apartemen, hotel, mal, perkantoran) di Indonesia diprediksi ke depan akan semakin cerah. Itu yang dikatakan oleh Gamal Abdul Nasser, Presiden Direktur PT Mitra Miftah Mandiri. Menurutnya, banyak faktor pendukungnya, antara lain kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang cukup stabil, sumber daya alam dan jumlah populasi Indonesia yang besar, ditambah penurunan suku bunga kredit.

Peluang itu kemudian ditangkap oleh perusahaannya, pengembang baru yang di dalamnya berisi para profesional yang memiliki pengalaman panjang di bisnis properti, dengan membangun berbagai properti komersial yang dibutuhkan masyarakat. "Properti komersial yang baru saja kami luncurkan yakni Ruko The Prime Sentra Niaga, Kopo, Bandung," kata Gamal. Ruko ini, lanjutnya, memiliki kelebihan antara lain lahan tanah yang luas (400 meterpersegi) dengan harga yang sangat murah dipasarkan dengan harga hanya sekitar Rp 2,6 miliar. "Lokasi dekat dengan pintu tol Kopo, bebas kuli bongkar, bebas banjir, atap bebas bocor, dan keamanan 24 jam," lanjutnya.

Menurut Gamal dengan perkembangan ekonomi yang mempunyai trend positif di Indonesia, termasuk dengan perkembangan usaha kecil menengah (UKM), di beberapa kota di Indonesia memerlukan tempat-tempat usaha baik ruko dan gudang untuk menunjang perkembangan usaha UKM yang menunjukkan trend positif.

Dalam waktu dekat, kata Gamal, PT Mitra Miftah Mandiri akan meluncurkan proyek Kostel (Kost Hotel) dan Kondotel Semarang yang menelan investasi lebih dari Rp180 miliar. Sebanyak 400 unit apartemen dipasarkan dengan harga sekitar Rp288 juta-an. Kelebihan proyek ini antara lain dilengkapi dengan fasilitas hotel dan dikelola oleh profesional yang berpengalaman. Lalu menyusul proyek berikutnya beberapa Kostel di Jakarta dan Bandung, dengan total investasi senilai lebih dari Rp300 miliar.

“Tahun ini kami menargetkan dapat meraih penjualan sebesar Rp32 miliar. Sementara total investasi yang kami siapkan sebesar lebih dari Rp480 miliar untuk membangun berbagai proyek komersial,” tuturnya.

Untuk pendanaan, proyek di Bandung dan Jakarta memakai dana sendiri dan bank. Sementara  proyek di  Semarang, 51 persen dana sendiri dan bank, sisanya ke private investor. Dalam mengembangkan properti, ujar Gamal, PT Mitra Miftah Mandiri tidak hanya melihat skalanya saja, tetapi juga melihat segala faktor,  termasuk kesempatan dari lokasi tersebut. (vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Genjot Ekspor Kayu, Kemenhut Siapkan Skema Baru

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler