BACA JUGA: Transaksi Online Tumbuh Tajam
Karena itu, Apkrindo Jatim melihat penutupan gerai Tony Jack's Surabaya bukan karena tren industri food and beverages ini menurun."Di Jakarta, rata-rata tiap dua kilometer ada satu restoran
Ini menurutnya, terbukti memasuki triwulan kedua, makin banyak franchise-franchise asal Jakarta yang membuka cabang di Surabaya
BACA JUGA: MA 60 Sumbang Rp 1,2 Miliar Perhari
Selain itu, faktor penyedia lahan juga masih tumbuhTjahjo mengakui kenaikan-kenaikan harga bahan pokok pada awal tahun membuat harga makanan juga terkerek
BACA JUGA: Dahlan Janjikan Listrik Tak Sering Mati Lagi
Meski demikian, konsumen Surabaya melihat harga bukan yang menjadi utamaMenurut dia ada beberapa faktor yang mendukung usaha resto tetap berjalan."Pertama, lokasi, kemudian konsep resto, terakhir menuJadi, harga menjadi yang kesekian, jika konsumen puas dengan lokasi dan interior resto, serta menu yang pas selera, mereka pasti kembali," katanya.
Karena itu, dia masih optimistis pertumbuhan bisnis kuliner tahun ini mencapai 20 sampai 30 persenDengan omzet kotor berkisar Rp 30 miliar per bulan"Itu berdasar hitungan anggota Apkrindo yang mencapai 100 branded," katanya.
Menurut Tjahjo merujuk data Dinas Pariwisata Jatim sekitar 400 branded dengan lebih dari seribu restoranDengan segmen terbesar yang dibidik adalah menengah bawah yang mencapai 60 persen"Segmen high end kecil sekitar 10 persenDengan harga per menu bisa mencapai Rp 200 sampai 300 ribu," pungkasnya(dio)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penguatan IHSG Terus Berlanjut
Redaktur : Tim Redaksi