jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Istana Karya Propertindo Pradana Indraputra mengatakan bisnis rumah subsidi memiliki dampak sangat signifikan bagi perekonomian masyarakat lokal.
Menurutnya, bisnis rumah bersubsidi memiliki dampak ekonomi sangat luas bagi pemenuhan kebutuhan pasar dan juga masyarakat lokal.
BACA JUGA: Tapera Ajak BTN Segera Menyalurkan KPR Subsidi
"Adanya perumahan ini geliat ekonomi seperti warung dan toko disekitar sini juga turut merasakan dampaknya," ucap Pradana.
Oleh karena itu, dia menyebut perumahan bersubsidi Bukit Cinanjung Permai kembali menuai apresiasi dari Komisioner BP Tapera secara langsung yaitu Adi Setianto.
BACA JUGA: BP Tapera Luncurkan KIK Pasar Uang, Dukung Pembiayaan Perumahan bagi MBR
"Bapak Adi Setianto mengapresiasi kehadiran Bukit Cinanjung Permai yang merupakan perumahan subsidi berkualitas dengan harga yang terjangkau," katanya.
BP Tapera merupakan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) yang dibentuk untuk mengelola Tabungan Perumahan Rakyat dan bertanggungjawab pada Komite Tapera yang beranggotakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Keuangan, Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, serta unsur profesional yang memahami perumahan dan permukiman.
BACA JUGA: BP Tapera Gelar Lomba Karya Tulis dan Foto Jurnalistik 2021, Total Hadiah Puluhan Juta
Tapera dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 4 tahun 2016 menggantikan Bapertarum yang di dirikan pada Tahun 1993.
Penyaluran rumah subsidi melalui mekanisme dana FLPP terus meningkat setiap tahunnya, pada 2017 total tersalur 23.763 unit, 2018 tersalur 57.939 unit, 2019 tersalur 77.835, 2020 tersalur 109.253 unit, dan 2021 tersalur 178.728 unit.
Direktur Teknis PT Istana Karya Propertindo Imanudin Abdesina mengatakan angka penyaluran rumah bersubsidi dari FLPP menunjukkan kebutuhan akan rumah khususnya bagi masyarakat mengengah kebawah atau masyarakat berpenghasilan rendah sangatlah tinggi.
Imanudin menilai program rumah subsidi pemerintah turut hadir membantu menyejahterakan masyarakat.
"Kami pun dari sektor swasta merasa sangat berterima kasih atas program ini karena memiliki dampak multiplier effect yang sangat luas hingga ke kontraktor dan agen marketing lokal. Alhamdulillah bisnis kecil kami dapat memberikan manfaat bagi ratusan orang," katanya.
Direktur Operasional PT IKP Ivan Pratomo mengatakan rata-rata range cicilan konsumen rumah subsidi di Bukit Cinanjung Permai adalah berkisar antara Rp 900 ribu hingga Rp 1 juta per unitnya.
Harga itu, lanjut Ivan, sangat prospektif untuk menjadi hunian dan investasi.
"Harga cicilannya juga murah bahkan untuk DP dikami juga ringan sekali bisa dikontek marketing kami untuk informasi lebih lanjut,” ujar Ivan Pratomo.
Direktur Marketing PT Istana Karya Propertindo Hakam Junus mengatakan IKP akan segera melakukan ekspansi sebanyak 2.100 unit dalam waktu dekat di dua titik lokasi.
Menurutnya, total yang target project pertama adalah 500 unit, dan total konsumen booking berjumlah 490 orang, rumah terbangun kurang lebih 250 unit.
"Sangat besar kepercayaan konsumen akan perumahan kami dan tentu saja kami akan segera melakukan ekspansi dalam waktu dekat karena demandnya memang sangat tinggi," ujar Hakam Junus.
Hakam menegaskan konsumen yang akan membeli rumah di Bukit Cinanjung Permai tidak perlu ragu karena kredibilitas dan kualitas pembangunan perumahan subsidi oleh PT Istana Karya Propertindo sudah terpercaya.
"Surveyor Indonesia juga mengapresiasi, BP Tapera mengapresiasi, bahkan kami bekerja sama dengan berbagai bank seperti Bank BTN, Bank BNI, Bank BJB Syariah, bahkan kami diundang untuk PKS masal dengan Bank BJB tempo hari, artinya memang perumahan kami aman dan jelas”, tutur Hakam. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia