Bisnis Wisata di Bromo Tiarap

Rabu, 24 November 2010 – 10:25 WIB

MENINGKATNYA status Gunung Bromo akhir-akhir ini membuat bisnis wisata terutama perhotelan jadi tiarapTren okupansi hotel terus mengalami penurunan

BACA JUGA: IHSG Tertolong Bursa Regional

Diawali dengan erupsi Gunung Merapi, kemudian dilanjut penetapan status waspada Gunung Bromo dengan larangan mendekat radius 1 Km dari puncak.

"Yang jelas sangat berpengaruh karena banyak yang membatalkan kunjungannya
Padahal wisatawan asing sebenarnya ingin melihat fenomena Gunung Bromo," ujar ketua PHRI Kabupaten Probolinggo Digdoyo DP saat di sela-sela pertemuan koordinasi terkait status Gunung Bromo siang kemarin (23/11).

Saat koodinasi dilakukan kemarin siang, status Gunung Bromo telah dinaikkan dari waspada menjadi siaga oleh Balai Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung

BACA JUGA: 2019, PLN Pakai 18 Persen EBT

Kenaikan status itu ditetapkan sejak pukul 08.00 WIB kemarin
Awan putih tebal terlihat menggumpal ke udara dari kawah Bromo.

Namun Ketua PHRI yang juga pemilik hotel Yoschi"s itu menyatakan, gumpalan asap yang terjadi kemarin justru merupakan momen terbaik bagi wisatawan untuk melihat secara lansung kondisi Bromo yang sebenarnya

BACA JUGA: Beasiswa Djarum Banyak di Jawa

"Ini betul-betul pemandangan yang spektakulerAsap itu bisa membentuk pemdangan yang indah sekali," ujarnya.
    
Hal yang sama juga dikatakan manajer Hotel Bromo Permai HendraMenurutnya, rute perjalanan wisatawan asing berkisar pada 3 B, yakni Borobudur, Bromo dan BaliNah, erupsi yang terjadi pada Gunung Merapi membawa dampak pada kunjungan wisatawan ke Borobudur, begitu pula ke Bromo.

"Jadi mereka sebenarnya menggagalkan kunjungan bukan karena status Bromo, melainkan karena imbauan Gubernur untuk menutup sementara wisata Gunung Bromo" ujar HendraMenurutnya, yang terpengaruh status Gunung Bromo adalah wisatawan lokal saja.

Dengan status siaga hingga jadi awas, radius larangan bagi wisatawan bertambah, dari semula 1 km menjadi 3 km dari puncak BromoDengan radius itu, tempat wisata lain di kawasan Bromo yang bisa ditawarkan hanya Penanjakan 2 dan Mentigen di sisi timur pos pengamatan Gunung BromoDari dua tempat itu, wisatawan bisa menikmati Sunrise dan Sunset.

Hotel Cemara Indah yang memiliki 38 kamar juga mengalami hal serupa"Dalam keadaan normal, kamar yang terpakai antara 10-20 kamarTapi sekarang hanya 2-3 kamar saja," ujar Aris selaku manajer hotel tersebutPadahal, kini dengan status awas, para wisatawan dari semua jalur menuju Bromo sudah akan distop(qb/yud)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bapepam Persilakan BPK Turun Tangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler