jpnn.com, JAKARTA - Bitcoin jatuh ke level terendah sejak Januari pada Senin (9/5).
Mata uang digital itu ambrol karena merosotnya pasar ekuitas terus merugikan mata uang kripto.
BACA JUGA: Aplikasi PINTU & Moon Chicken by Hangry Hadirkan Menu Spesial Berhadiah Bitcoin
Bitcoin turun ke level USD 33.266 pada perdagangan pagi, menguji level terendah Januari, yakni USD 32.951 per keping. Penurunan di bawah level itu akan menjadi yang terendah sejak Juli tahun lalu. Kemudian, stabil untuk diperdagangkan di sekitar USD 33.500 atau jatuh 1,4 persen.
“Saya pikir semua yang ada di dalam kripto masih digolongkan sebagai aset berisiko, dan mirip dengan apa yang telah kita lihat dengan Nasdaq, sebagian besar mata uang kripto terpukul,” kata Matt Dibb, COO Stack Funds, platform kripto yang berbasis di Singapura.
BACA JUGA: Investor Borong Aset Aman, Bitcoin Ambyar
Saham teknologi Nasdaq turun 1,5 persen minggu lalu, dan telah kehilangan 22 persen tahun ini, dirugikan oleh prospek inflasi yang berkelanjutan memaksa Federal Reserve (Fed) AS untuk menaikkan suku bunga meskipun pertumbuhan melambat. Nasdaq berjangka turun lebih lanjut 0,8 persen di perdagangan Asia pada Senin pagi.
Dibb mengatakan faktor lain dalam penurunan selama akhir pekan adalah likuiditas pasar kripto yang terkenal rendah selama akhir pekan, dan juga ketakutan jangka pendek bahwa stablecoin algoritmik yang disebut Terra USD (UST) dapat kehilangan patokannya terhadap USD.
BACA JUGA: Bitcoin Memelesat, Naik ke Level Tertinggi selama 4 Minggu
Stablecoin adalah token digital yang dipatok ke aset tradisional lainnya, seringkali USD.
UST diawasi dengan ketat oleh komunitas kripto baik karena cara baru mempertahankan patokan 1: 1 USD, dan pendirinya telah menetapkan rencana untuk membangun cadangan Bitcoin senilai USD 10 miliar untuk mendukung stablecoin.
Hal itu membuat volatilitas di UST berpotensi meluas ke pasar Bitcoin. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul