BK DPR Kantongi Kejanggalan Ruang Baru Banggar

Senin, 16 Januari 2012 – 19:19 WIB

JAKARTA - Badan Kehormatan (BK) DPR meminta penjelasan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) terkait proyek renovasi ruang Badan Anggaran (Banggar) DPR yang menelan dana hingga Rp20 miliar. Selain itu, BK juga meminta penjelasan tentang proyek-proyek di DPR yang banyak mengundang kritik.

"Kita minta keterangan atau penjelasan apa yang melatarbelakangi merenovasi,  terutama Ruang Banggar yang kita anggap atau kita semua melihat anggaran demikian besarnya," kata Ketua BK, M Prakosa usai memimpin rapat BK dengan agenda meminta keterangan BURT di Gedung DPR RI, Senin (16/1). "Kita pertanyakan apa yang mendasari, bagaimana mekanisme  dan bagaimana pelaksanaannya," tambah Prakosa.

Politisi PDI Perjuangan yang pernah menjadi Menteri Kehutanan itu menegaskan, BK menemukan kejanggalan pada proyek ruang baru Banggar DPR. terlebih lagi, ruangan baru Bangar itu ternyata bukan bangunan baru, tetapi bangunan lama yang direnovasi.

"Anggaran Rp20,3 miliar itu berlebihan. Reaksi kita melihat itu. Melihat renovasi ruang dengan anggaran demikian, ada sesuatu yang kita pertanyakan karena berlebihan anggarannya," ujarnya.

Ia juga mengatakan, BK akan mendalami kejanggalan tersebut dengan melakukan penyelidikan. Kejanggalan proyek ruang Banggar itu lantaran dana Rp 20 miliar yang digunakan tak sebanding dengan luas uangan ataupun perangkat yang ada di dalamnya.  "Itu kita pertanyakan. Itukan suatu kejanggalan," jelasnya.

Hanya saja, lanjut Prakosa, BURT belum bisa memberikan rincian tentang proyeng ruang baru Banggar itu. "Kejanggalan tidak hanya bisa didapati dari BURT saja, akan kita dalami dengan pihak terkait lain. Seperti Sekretaris Jendral, Banggar, itu dulu, nanti kita liat kelanjutannya. BURT mengaku tidak punya rincian anggarannya. Waktu mendatang kita undang Sekjen untuk mendalami," tegasnya lagi. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Mega Sebut SBY Salah Terjemahkan UU Kementerian Negara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler