Ketua BK DPR M. Prakosa mengatakan, perbedaan keterangan bukan sekadar informasi pendukung. Melainkan pada substansi pembicaraan antara anggota dewan dan direksi BUMN sehingga muncul dugaan pemerasan.
"Untuk mencari kebenaran dan fakta semuanya, akan kami lakukan suatu konfrontasi dengan pihak-pihak yang pernah kami mintai keterangan," papar Prakosa setelah memimpin pengambilan keterangan di gedung Senayan, Senin (26/11). Konfrontasi, lanjut politikus PDIP itu, juga akan dilakukan terhadap tiap-tiap BUMN yang selama ini sudah dimintai keterangan.
BK telah melakukan serangkaian pengambilan keterangan. Selain mantan Dirut PT Merpati Nusantara Airlines Sardjono Jhony dan anggota DPR dari PKS Zulkieflimansyah, dua mantan Dirut BUMN lain juga dimintai keterangan. Yaitu, mantan Dirut PT PAL Harisusanto dan mantan Dirut PT Garam Slamet Untung Irredenta.
Lantas, kapan konfrontasi itu akan dilakukan" Prakosa belum bisa memastikan. Dia hanya menyatakan akan berusaha melaksanakannya dalam waktu dekat. "Kalau tidak minggu ini, minggu depan. Tapi, kami harapkan minggu ini. Mudah-mudahan dalam masa sidang ini semua sudah selesai keputusannya," pungkas menteri di era Presiden Megawati itu. (dyn/c11/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayoritas Pemilih Jabar Masih Berorientasi Materi
Redaktur : Tim Redaksi