JAKARTA - Badan Kehormatan (BK) DPR meminta penjelasan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) terkait proyek renovasi ruang Badan Anggaran (Banggar) DPR yang menelan dana Rp 20 miliar. Pemanggilan ini juga untuk mempertanyakan berbagai proyek pembangunan lainnya seperti renovasi toilet Rp 2 miliar.
Namun, Ketua BK, M Prakoso sejauh ini pihaknya belum memberikan kesimpulan. "Kita minta keterangan atau penjelasan apa yang melatarbelakangi merenovasi, terutama Ruang Banggar yang kita anggap atau kita semua melihat anggaran demikian besarnya," katanya usai memimpin rapat, kepada wartawan, Senin (16/1), di Gedung DPR.
"Kita pertanyakan apa yang mendasari, bagaimana mekanisme bagaimana pelaksanaannya," tambah politisi PDI Perjuangan, itu. Prakosa menegaskan BK menemukan bahwa dana Rp20 miliar itu janggal.
Apalagi ruangan itu hanya direnovasi bukan dibangun baru. "Anggaran Rp20,3 miliar itu berlebihan. Reaksi kita melihat itu. Melihat renovasi ruang dengan anggaran demikian, ada sesuatu yang kita pertanyakan karena berlebihan anggarannya," ujarnya.
Ia mengungkapkan BK akan mendalami kejanggalan tersebut. Menurutnya, BK akan melakukan penyelidikan. Prakosa menjelaskan, kejanggalannya adalah dimana ada renovasi ruang dengan luas tertentu, ada meja kursi dan segala macam isi yang lain, tapi anggarannya begitu besar. "Itu kita pertanyakan. Itukan suatu kejanggalan," jelasnya.
Ia mengatakan, saat meminta rincian anggaran, BURT tidak belum bisa memberikannya. Dia mengatakan, BK belum mendapatkan rincian anggaran tersebut. "Kejanggalan tidak hanya bisa didapati dari BURT saja, akan kita dalami dengan pihak terkait lain. Seperti Sekretaris Jendral, Banggar, itu dulu, nanti kita liat kelanjutannya. BURT mengaku tidak punya rincian anggarannya. Waktu mendatang kita undang Sekjen untuk mendalami. Kejanggalan ini kita telusuri. Ini indikasi, artinya kita belum mendapatkan bukti yang kuat " tegasnya lagi. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDI Perkenalkan Balon Gubernur Jabar, Rieke Absen
Redaktur : Tim Redaksi