JAKARTA--Badan Kehormatan (BK) DPR setelah mendengarkan keterangan dari tiga pihak yang terkait langsung dalam teknis renovasi ruang Badan Anggaran (Banggar) yaitu konsultan perencana PT Gubah Laras, konsultan pengawas PT Jagad Semesta dan pelaksana PT Pembangunan Perumahan terus melakukan pendalaman.
"BK merekomendasikan perlengkapan yang mewah dan impor untuk diganti dengan peralatan dari dalam negeri yang berkualitas bagus," kata Ketua BK M. Prakosa, Selasa (24/1), usai pertemuan dengan tiga perusahaan tersebut, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Ia menegaskan, untuk pelaksanaan pergantian itu akan dibicarakan segera dari Sekretaris Jendral (Sekjen) DPR, konsultan perencana, konsultan pengawas dan pelaksana. "Kita akan dibicarakan satu hingga dua hari ke depan Sekjen dan pelaksana proyek dan konsultan," katanya.
"Kalau kita lihat ada kursi yang impor itukan harganya mahal sekali, bahkan totalnya Rp4 miliar lebih. Untuk itu kita minta untuk diganti dengan kursi yang berkualitas bagus dan harganya murah," kata politisi PDI Perjuangan, itu.
Yang kedua, lanjut dia, soal LED yang harganya Rp1,3 miliar kemudian wallscreen yang juga mahal Rp1,88 miliar juga diperhatikan BK. Pun demikian, dengan karpet produksi dari Amerika. Ia mengatakan, dari total anggaran Rp20,3 miliar, ada Rp13,4 miliar yang non standar.
"Ini yang diminta untuk diganti. Rp13,4 miliar itu yang barang-barang mewah diganti dengan barang berkualitas bagus, dalam negeri dan lebih murah," katanya. BK juga meminta atau merekomendasikan keputusan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) yang menyatakan ruang alat kelengkapan harus mengacu pada ruang Banggar, dibatalkan. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Minta KPK Tak Setengah Hati
Redaktur : Tim Redaksi