BKD Diminta Ajukan Kuota Tambahan Formasi Dokter

Jumat, 08 Agustus 2014 – 12:28 WIB

jpnn.com - DEPOK - Tenaga di bidang kesehatan khususnya dokter masih kurang di Kota Depok.  Sehingga pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) selalu menjadi keluhan masyarakat. Selain tenaga kesehatan, guru juga masih kurang.

Karena itu, DPRD setempat pun meminta kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk menambah formasi tenaga kesehatan dan guru saat penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada 2014 ini.

BACA JUGA: Debt Collector Sandera dan Siksa Konsumen

"Mereka harus menyediakan kota paling besar untuk dokter dan guru. Soalnya sekarang ini kedua formasi itu yang sangat dibutuhkan. Namun yang paling besar adalah kebutuhan dokter dan tim medis," kata Ketua Komisi D DPRD Kota Depok Muttaqin kepada INDOPOS (Grup JPNN), kemarin.

Menurutnya, selama menerima kebutuhan CPNS, BKD Kota Depok tidak pernah mengusulkan jumlah formasi Dokter ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Padahal, selama ini kebutuhan akan tim medis dalam melayani kesehatan masyarakat tidak terpenuhi. Apalagi, hal itu membuat pelayanan terhadap pelayanan itu selalu mendapat keluhan dari masyarakat.

BACA JUGA: Pemugaran Muara Takus Butuh Rp 92 Miliar

"Ini yang membuat banyak pasien dirujuk ke rumah sakit ke Jakarta. Bukan hanya fasilitas saja yang kurang, tim medis seperti dokter juga masih minim. BKD saja yang tidak mau mengusulkan penerimaan dokter diperbanyak ke Kemendagri," ujar Muttaqin.

Muttaqin menambahkan, untuk penerimaan CPNS 2014 mereka mengusulkan BKD menerima banyak formasi dokter. Kebutuhan itu sangat diperlukan untuk RSUD dan Puskesmas yang ada. Mereka pun siap membantu BKD sendiri untuk mengusulkan formasi dokter tersebut ke Kemendagri.

BACA JUGA: Kutim Klaim Masih Butuh 4 Ribu PNS

Menyikapi itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Depok, Harry Prihanto menuturkan, pengajuan kuota formasi dokter pada penerimaan CPNS 2014 itu tidak bisa dilakukan pihaknya sendiri. Sebab, kebutuhan akan pegawai negeri itu dibatasi oleh Kemendagri sendiri. Apalagi, kebutuhan akan formasi dibidang kesehatan itu banyak dibutuhkan di daerah lain.

"Usaha kami untuk mengusulkan itu sudah pernah dilakukan. Akan tetapi tetap ditolak Kemendagri karena kebutuhan CPNS di daerah lain pun sama besar. Makanya, kami belum bisa memastikan apakah diterima atau tidak," tuturnya.

Dalam data Dinkes Depok, jumlah dokter yang ada saat ini berjumlah 40 orang. Namun, jumlah itu dibagi ke beberapa puskesmas dan puskesmas. Untuk kebutuhan dokter di Kota Depok saat ini berjumlah 220 orang dalam membantu 2 juta warga Depok. Sedangkan, untuk formasi perawat dan tim medis lain berjumlah 300 orang. Jumlah itu diperbantukan untuk bidang administrasi dan staf di RSUD serta tim penyuluh.

Harry menyatakan, untuk saat ini mereka telah meminta Dinas Kesehatan Kota Depok memaksimalkan SDM yang ada. Sebab, jika menunggu persetujuan formasi dokter pada penerimaan CPNS dari Kemendagri pelayanan tersebut tidak akan maksimal dilaksanakan.

Karena itu pula, mereka pun telah membantu beberapa staf dari dinas lain untuk membantu Dinkes dan RSUD serta Puskesmas menangani urusan administrasi.

"Sudah banyak staf dari dinas dan kecamatan kami pindahkan ke mereka. Ya intinya kami harapkan semua bisa berjalan walaupun semua belum bisa maksimal dicapai," pungkasnya. (cok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satpol PP Menyerah Tertibkan PKL Sendirian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler