BKKBN Kawal 64 Juta Remaja dari Free Sex

Sabtu, 24 November 2012 – 05:48 WIB
JAKARTA - Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) berikrar mengawal para remaja yang berjumlah 27,6 persen dari populasi penduduk Indonesia atau 64 juta orang agar terhindar dari seks pra-nikah (free sex), narkoba, dan HIV/AIDS. Ikrar tersebut dimaklumatkan karena  ketiganya menjadi masalah akut yang  membayangi para remaja dan bisa mengacaukan prediksi bonus demografi Indonesia pada 2020-2030. Pada dasawarsa itu, usia penduduk produktif diperkirakan jauh lebih banyak dibandingkan lansia dan anak-anak.

"Bonus demografi diperkirakan terjadi pada 2020-2030. Saat itu, usia penduduk produktif 14-64 tahun lebih banyak dibandingkan usia lainnya. Kita tidak ingin untuk mencapai ke arah sana para remaja kita  terkendala ketiga hal misalnya, hamil di luar nikah yang mengganggu sekolahnya, terlibat obat-obatan, dan HIV/AIDS," ucap Plt Kepala BKKBN Subagyo MA saat jumpa pers lomba poster nasional No thanks for drugs, No thanks for Free Sex and  Say Goodbye to HIV/AIDS di aula BKKBN, Jakarta, Jumat (23/11).

Untuk mencapai bonus demografi dengan populasi remaja sehat dan baik sebagai pemimpin dan pengganti mereka yang sudah tua, BKKBN menggelar serangkaian 
strategi promotif di antaranya lomba poster yang diharapkan menjadi trend setter pencegahan terhadap seks pranikah, narkoba, dan HIV/AIDS. "Bagi remaja yang tersandung ketiga hal tersebut, kita lakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan (Kemendikbud), Badan Narkotika Nasional (BNN), maupun Kemenkes," katanya.

Subagyo mengatakan, untuk mencegah berbagai hal tersebut, BKKBN sudah mendirikan Pusat Informasi Keluarga di setiap provinsi. Selain itu, ada 16 ribu  counceling keluarga dengan 400 di antaranya adalah remaja. "Kita harapkan melalui ikon genre (generasi berencana, Red) para remaja bisa merencanakan kehidupannya dengan baik. Kita juga tidak menyebarkan kontrasepsi kepada para generasi muda, sebaliknya mereka juga harus tahu masalah reproduksi," paparnya.

Apakah acara seperti lomba poster itu membawa dampak positif di masyarakat, Subagyo mengatakan, lomba yang sudah berjalan tiga tahun itu bisa dilihat dari evaluasi Usia Kawin Pertama (UKP). Sejak 2007, jumlahnya meningkat dari 19,8 tahun menjadi 21 tahun. "Jika UKP terus meningkat tentunya ini memberikan dampak luas di samping usaha-usaha promotif lainnya," katanya.

Kesempatan yang sama, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Sudibyo Alimoeso mengemukakan, berdasarkan laporan Kemenkes sekitar 22,9 persen remaja terjerumus tindakan seks sebelum nikah. "Jadi masa remaja ini memang masa yang indah, tapi sangat rawan karena mereka itu dibilang anak-anak bukan, tapi juga belum mencapai tahapan dewasa," jelas Sudibyo.

Lomba poster Genre Action 2012 terkait pencegahan seks pranikah, obat-obatan, dan HIV/AIDS akan diikuti 33 provinsi. Nantinya masing-masing provinsi mengirimkan perwakilan yang sudah diseleksi untuk 3 kategori yaitu, umum, mahasiswa,  dan SMA. Peserta menerjemahkan tiga aksi genre dalam bentuk ide kreatif, konsep desain,  dan poster. "Hasil desain yang dibuat akan dinilai berdasarkan kriteria penilaian ide orisinal, kandungan konten pesan grafis, dan kemasan lokal," timpal Deputi Advokasi Penggerakan dan Data Informasi BKKBN Pusat Drs Hardiyanto. (max)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Toilet Lebih Bersih Dibanding Dapur

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler