JAKARTA - PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Persero, pada tahun ini menganggarkan dana Rp 1 triiun untuk capital expenditure (capex). Dirut PT KBN, Sattar Taba, mengungkapkan bahwa anggaran itu berasal dari kas internal serta pinjaman beberapa perbankan dalam negeri, yakni PT Bank BRI Tbk dan PT Bank DKI.
"Rp 1 triliun capex kami, seluruhnya untuk pengembangan perusahaan," ujar Sattar di KBN, Cakung, Jakarta, Jumat (22/2). Dana itu rencananya akan digunakan untuk membangun rumah sakit (RS) bagi pekerja BKN, rumah susun hak milik (Rusunami), rumah susun sederhana sewa (Rusunawa), serta pelabuhan Marunda.
Namun mengenai besaran dana untuk masing-masing proyek, Sattar mengaku belum dapat memastikan biaya pastinya. Sebab, hal itu masih dihitung oleh konsultan perencanaan.
Dijelaskan Sattar, RS Pekerja BKN akan dibangun setinggi delapan lantai di atas lahan seluas 3.652 meter per segi. Sementara total luas bangunan RS Pekerja BKN adalah 9.000 m2.
Sedangkan untuk proyek rusunawa, akan dibangun enam tower masing-masing delapan tingkat. Rusunawa ini akan dikerjakan oleh Kemenpera.
Sementara untuk rusunami akan dibangun tiga tower dengan 400 hunian. Anggarannya sekitar Rp 125 miliar.
"Kami menargetkan rusunawa ini dapat selesai tahun depan, kalau tahun ini RS Pekerja BKN harus selesai. Kalau pembangunan pelabuhan Marunda, masih menunggu perijinan. Nantinya pelabuhan ini akan berskala internasional yang dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)," pungkas Sattar. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saham Bakrie Jeblok Jelang RUPSLB Bumi Plc
Redaktur : Tim Redaksi