JAKARTA - Sentimen negatif masih menghantui anak-anak usaha Grup Bakrie. Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin (20/2), harga saham semua perusahaan Bakrie jeblok. Investor memilih melepas saham Bakrie menjelang rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Bumi Plc yang berlangsung di London hari ini (21/2).
Hingga akhir sesi perdagangan, penurunan saham terbesar terjadi pada anak usaha Bakrie yakni PT Bumi Resources Mineral Tbk. Saham emiten dengan kode perdagangan BRMS tersebut turun 25 poin ke level 390. Sepanjang sesi, BRMS diperdagangkan mencapai 110,1 juta lembar, dengan nilai Rp 43,57 miliar.
Saham lain yang mengalami koreksi dalam adalah saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), turun di level 980, dari posisi tertinggi yang pernah dicapai di level 1.000. Dari ketujuh perseroan yang berkaitan dengan grup Bakrie, hanya dua perusahaan dengan kinerja saham yang stagnan. Yakni PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) yang tak bergerak dari level 50, dan PT Visi Media Asia yang bertahan di level 630 dalam dua hari perdagangan.
Analis PT Recapital Securities Agustini Hamid memaparkan, momentum jelang RUPSLB Bumi Plc sejatinya memberikan optimisme atau sentimen positif ke pasar. Ini terlihat dari kinerja saham anak perusahaan Bakrie yang sempat menembus level tertingginya, sebelum akhirnya terdampak aksi ambil untung.
"Kami prediksi, saham BUMI sebagai anak perusahaan terbesar, masih bisa berada di level support 950 dan resistance 1.100," jelasnya kepada Jawa Pos, Rabu (20/2).
Agustini menuturkan, penguatan saham-saham Bakrie tak lepas dari dukungan net buy asing seiring dengan optimisme yang terpantik dari kepastian suara yang mendukung posisi Bumi Resources. "Kondisi terakhir menunjukkan 45 persen suara di Bumi Resources, sedangkan 41 persen di Nat (Nathaniel Rothscild) 41 persen. Sekarang tinggal menunggu hasil votingnya. Tapi setidaknya ini sudah terlihat ada optimisme di pasar," paparnya.
Setali tiga uang, Head of Research Trust Securities Reza Priyambada menilai sinyalemen positif terhadap saham-saham grup Bakrie karena terkait adanya rencana pemanggilan Nat Rothschild oleh Kepolisian RI soal kasus hacking data. "Ibarat masakan, situasi ini akan menjadi bumbu penyedap RUPS," terangnya.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, tim investigasi independen melaporkan bahwa semua data grup Bakrie diretas oleh hacker dengan menyuntikkan virus Trojan. Semua file perusahaan grup Bakrie dipindahkan melalui akun email, yang diindikasikan mengarah ke Nat Rothschild.
Sementara itu, sejauh ini Grup Bakrie masih belum membuka siapa perwakilan Bakrie yang akan datang ke RUPSLB di Armoury House, milik Honourable Artillery Company, London. Saat dikonfirmasi wartawan, Presiden Direktur PT Bumi Resorces Ari Hudaya enggan membeberkan. "Mungkin Nalin (Nalin Rathod) yang berangkat," ujar pria yang sempat menjadi direktur di Bumi Plc tersebut.
Kendati demikian, Ari menerangkan bahwa pihaknya berharap konflik Bakrie dan Nathaniel Rothscild segera rampung lewat RUPSLB tersebut. Walaupun, jika kemungkinan terburuk, yakni proposal Nathaniel Rothscild lah yang diterima oleh RUPSLB, dan proses tender offer jadi agenda selanjutnya.
"Nggak pengaruh sama BUMI (proposal Nat). Yang penting kami bisa kerja lagi. Sekarang ini kami nggak bisa kerja. Padahal banyak perusahaan yang harus diurus," terangnya.
Sebagai tambahan informasi, jelang RUPSLB, posisi Nathaniel Rothschild semakin goyah. Salah satu perusahaan yang menjadi sponsor perdana perombakan direksi Bumi Plc yakni Standrad Life Plc, justru menarik dukungannya. Standard Life Plc yang merupakan pemegang 2,2 persen saham Bumi Plc, menyatakan tidak akan mendukung upaya Rothschild untuk merombak 12 dari 14 jajaran manajemen perseroan yang tercatat di bursa saham London tersebut.
Seperti diberitakan, Rothschild sebelumnya mengklaim telah mendapat dukungan dari lima investor dari sejumlah institusi keuangan ternama, termasuk Standard Life, guna merestrukturisasi Bumi Plc. "Kami akan mendukung jajaran Bumi dan menolak semua resolusi yang ditawarkan," ungkap Head of Equities Standard Life Investment David Cumming seperti yang dikutip dari laman Businessweek.
David menilai prospek Bumi Plc justru lebih baik jika ada putus hubungan dengan Bakrie. Menurutnya, ini akan memaksimalkan nilai jangka panjang perusahaan bagi para pemegang saham. (gal/oki)
Hingga akhir sesi perdagangan, penurunan saham terbesar terjadi pada anak usaha Bakrie yakni PT Bumi Resources Mineral Tbk. Saham emiten dengan kode perdagangan BRMS tersebut turun 25 poin ke level 390. Sepanjang sesi, BRMS diperdagangkan mencapai 110,1 juta lembar, dengan nilai Rp 43,57 miliar.
Saham lain yang mengalami koreksi dalam adalah saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), turun di level 980, dari posisi tertinggi yang pernah dicapai di level 1.000. Dari ketujuh perseroan yang berkaitan dengan grup Bakrie, hanya dua perusahaan dengan kinerja saham yang stagnan. Yakni PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) yang tak bergerak dari level 50, dan PT Visi Media Asia yang bertahan di level 630 dalam dua hari perdagangan.
Analis PT Recapital Securities Agustini Hamid memaparkan, momentum jelang RUPSLB Bumi Plc sejatinya memberikan optimisme atau sentimen positif ke pasar. Ini terlihat dari kinerja saham anak perusahaan Bakrie yang sempat menembus level tertingginya, sebelum akhirnya terdampak aksi ambil untung.
"Kami prediksi, saham BUMI sebagai anak perusahaan terbesar, masih bisa berada di level support 950 dan resistance 1.100," jelasnya kepada Jawa Pos, Rabu (20/2).
Agustini menuturkan, penguatan saham-saham Bakrie tak lepas dari dukungan net buy asing seiring dengan optimisme yang terpantik dari kepastian suara yang mendukung posisi Bumi Resources. "Kondisi terakhir menunjukkan 45 persen suara di Bumi Resources, sedangkan 41 persen di Nat (Nathaniel Rothscild) 41 persen. Sekarang tinggal menunggu hasil votingnya. Tapi setidaknya ini sudah terlihat ada optimisme di pasar," paparnya.
Setali tiga uang, Head of Research Trust Securities Reza Priyambada menilai sinyalemen positif terhadap saham-saham grup Bakrie karena terkait adanya rencana pemanggilan Nat Rothschild oleh Kepolisian RI soal kasus hacking data. "Ibarat masakan, situasi ini akan menjadi bumbu penyedap RUPS," terangnya.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, tim investigasi independen melaporkan bahwa semua data grup Bakrie diretas oleh hacker dengan menyuntikkan virus Trojan. Semua file perusahaan grup Bakrie dipindahkan melalui akun email, yang diindikasikan mengarah ke Nat Rothschild.
Sementara itu, sejauh ini Grup Bakrie masih belum membuka siapa perwakilan Bakrie yang akan datang ke RUPSLB di Armoury House, milik Honourable Artillery Company, London. Saat dikonfirmasi wartawan, Presiden Direktur PT Bumi Resorces Ari Hudaya enggan membeberkan. "Mungkin Nalin (Nalin Rathod) yang berangkat," ujar pria yang sempat menjadi direktur di Bumi Plc tersebut.
Kendati demikian, Ari menerangkan bahwa pihaknya berharap konflik Bakrie dan Nathaniel Rothscild segera rampung lewat RUPSLB tersebut. Walaupun, jika kemungkinan terburuk, yakni proposal Nathaniel Rothscild lah yang diterima oleh RUPSLB, dan proses tender offer jadi agenda selanjutnya.
"Nggak pengaruh sama BUMI (proposal Nat). Yang penting kami bisa kerja lagi. Sekarang ini kami nggak bisa kerja. Padahal banyak perusahaan yang harus diurus," terangnya.
Sebagai tambahan informasi, jelang RUPSLB, posisi Nathaniel Rothschild semakin goyah. Salah satu perusahaan yang menjadi sponsor perdana perombakan direksi Bumi Plc yakni Standrad Life Plc, justru menarik dukungannya. Standard Life Plc yang merupakan pemegang 2,2 persen saham Bumi Plc, menyatakan tidak akan mendukung upaya Rothschild untuk merombak 12 dari 14 jajaran manajemen perseroan yang tercatat di bursa saham London tersebut.
Seperti diberitakan, Rothschild sebelumnya mengklaim telah mendapat dukungan dari lima investor dari sejumlah institusi keuangan ternama, termasuk Standard Life, guna merestrukturisasi Bumi Plc. "Kami akan mendukung jajaran Bumi dan menolak semua resolusi yang ditawarkan," ungkap Head of Equities Standard Life Investment David Cumming seperti yang dikutip dari laman Businessweek.
David menilai prospek Bumi Plc justru lebih baik jika ada putus hubungan dengan Bakrie. Menurutnya, ini akan memaksimalkan nilai jangka panjang perusahaan bagi para pemegang saham. (gal/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BNI Buka Cabang di Osaka
Redaktur : Tim Redaksi