jpnn.com, BOGOR - Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (BKP Kementan) Agung Hendriadi mengapresiasi apa yang dilakukan masyarakat dalam mengembangkan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Hal tersebut dikatakan Agung, ketika mengunjungi Kelompok Wanita Tani (KWT) Kencana Tanah Sereal Bogor (Kentagor) di Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sereal Kota Bogor, Jawa Barat.
BACA JUGA: Strategi BKP Kementan Akselerasi Pengembangan Industri Pangan Lokal
"Yang terpenting kami bisa menyediakan makanan bergizi bagi keluarga dan menumbuhkan minat masyarakat untuk menyediakan pangan sendiri," ujar Agung dihadapan anggota KWT.
Agung juga berpesan agar KRPL yang dikembangkan oleh KWT dapat terus berjalan, terutama untuk memenuhi pangan bagi keluarga dan juga dari sisi bisnisnya. "Kami akan beri bantuan bibit cabe. Upayakan ini harus dapat mandiri sampai nanti tahun depan dan terus berkelanjutan," kata Agung.
BACA JUGA: BKP Kementan Dorong Kerja Sama Menumbuhkan Petani Muda
Agung juga mendorong Walikota Bogor, agar membuat Bogor sebagai kota sayur, karena tanaman apapun tumbuh subur di Kota Hujan ini. "Setiap rumah tangga minimal punya 75 tanaman di polybag. Tanamannya bisa apa saja, yang penting bisa memenuhi kebutuhan pangan, dan sisanya bisa dijual," tegasnya.
Agung mengungkapkan bahwa di Indonesia sudah dibangun 2.300 KRPL, yang merupakan program unggulan nasional dalam rangka mengentaskan stunting. "Kami ingin bangun manusia Indonesia menjadi manusia yang lebih berkualitas dengan hidup sehat aktif dan produktif," tegasnya.
BACA JUGA: Optimalkan Sergap, Kepala BKP Kementan Sidak Bulog Divre Jatim
KWT Kentagor patut di apresiasi. Semula KWT ini dari kelompok dasawisma (2015). Kemudian pada 2016 kegiatannya berkembang dengan mengelola 2000 meter lahan di kelurahan setempat, yang ditanami aneka tanaman seperti kacang tanah, kacang bogor, cabe, caisim, terong, kacang panjang dan 112 jenis yang pernah ditanam.
Menurut Ketua KWT Kentagor Eka Daryati, kebiasaan awal mereka menanam biji cabai dari sisa rumah tangga, hingga mendapat bantuan KRPL tahun 2018.
Eka mengatakan, hasil panen selain dimanfaatkan anggota kelompok, sebagian dijual. "Baru 2 minggu lalu kami panen sayur dengan penjualan kurang lebih 4 jutaan," ujarnya.
KWT Kentagor, menurut Eka pernah meraih Juara 1 lomba tanaman herbal di tingkat Kota Bogor. Selain itu juga pernah dilakukan lomba KRPL di lingkungan RW setempat. "Lomba seperti itu menjadi motivasi buat kami untuk terus menanam, kita juga dapat bantuan kendaraan listrik 'Artu Batik' dari Pemkot Bogor," ujarnya bangga.
"Disini warga dan juga perangkat desa kompak. Semua turun langsung. Bapak bapak mengolah tanah, ibu ibu menanam," tambahnya.
Diakui Eka, keberlanjutan KRPL yang dikelola KWT Kentagor tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, salah satunya Michael sang pemilik lahan.
Michael menuturkan rencana ke depan akan melakukan pelatihan urban farming dan melengkapi fasilitas dengan membangun mushola.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh