jpnn.com, JEMBER - Secara serentak, Kementerian Pertanian melakukan safari panen jagung di tujuh kabupaten di Jawa Timur, yakni Tuban, Lamongan, Lumajang, Jember, Kediri, Mojokerto dan Pasuruan, pada areal 5.000 hektar ladang jagung.
"Panen yang kami lakukan menunjukan bahwa stok jagung melimpah dan kita memang surplus," ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi
seusai melakukan panen raya di Lumajang dan Jember, Sabtu (10/11).
BACA JUGA: Kementan Targetkan Bangun 10 Industri Bahan Pangan Lokal
Dari ketujuh daerah yang panen, terbesar terdapat di Jenggawah, Jember, seluas 2.901 hektar dan Kecamatan Kraton, Pasuruan seluas 1.496 hektar dengan produktivitas rata-rata 7-10 ton per hektar.
Saat ini harga jagung pipil kering di tingkat petani di Jatim berkisar antara Rp 5.100-Rp 5.200 per kilogram. "Panen raya ini sekaligus membuktikan bahwa petani sangat mampu memenuhi kebutuhan pakan jagung untuk peternak mandiri," tambah Agung.
BACA JUGA: Indonesia Pimpin Aksi Penanggulangan Zoonosis Tingkat Global
Menurut Agung, masalah kesulitan peternak dalam memenuhi kebutuhan pakan hanya masalah komunikasi dan distribusi. "Kalau saya lihat, salah satu masalah kesulitan peternak adalah, karena tersumbatnya komunikasi," ujar Agung.
Apa yang dikatakan Agung sangat beralasan, karena produksi jagung banyak, tapi distribusinya tidak merata, sehingga ada yang berlebih dan ada yang kurang. Untuk mengatasi masalah ini, Agung memediasi langsung antara peternak dan petani jagung.
BACA JUGA: Kementan Dorong Konsumsi Pangan Bergizi Seimbang dan Aman
"Coba kesini peternak dan petani jagung. Nah.. kalau sudah ketemu begini kan semunya jadi mudah, karena peternak bisa terpenuhi kebutuhannya, petani juga bisa menjual jagung dengan harga menguntungkan. Semuanya jadi sama-sama untung," ujar Agung.
Melihat keberhasilan mediasi yang dilakukan Agung, yaitu terpenuhinya kebutuhan peternak sebanyak 10 ton yang dipasok petani jagung setempat dengan harga Rp.52.000,- Agung meminta agar dibentuk Forum Komunikasi Peternak dan Petani Jagung. "Tolong pemerintah daerah dapat memediasi dan memfasilitasi forum ini," ujar Agung didampingi Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Riwantoro.
Ide Agung yang berhasil mempertemukan antara peternak dan petani, tidak hanya disambut gembira kedua pihak, tetapi Bupati Lumajang, Torikqul Haq langsung meresponnya. "Saya sangat senang pada hari ini, karena kita akan segera bentuk Forum Komunikasi Peternak dan Petani Jagung," ujar Bupati Lumajang, Torikqul Haq.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Badan Ketahanan Pangan Kementan Bangun 3.818 Lumbung Pangan
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh