JAKARTA - Di engah ancaman perlambatan ekonomi global, investasi di Indonesia diyakini bakal tetap tumbuh. Di 2012 ini, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah memasang target investasi sebesar Rp 283,5 triliun. Angka ini melesat 12,81 persen ketimbang realisasi investasi tahun lalu yang mencapai Rp 251,3 triliun.
Menurut Kepala BKPM Gita Wirjawan, situasi makro ekonomi global seperti sekarang memang membuka peluang Indonesia menarik investor yang tengah mencari negara-negara emerging market bagi penanaman modalnya. "Kita optimistis investasi akan tetap tumbuh," katanya di Jakarta, Kamis (19/1).
Pemerintah, kata Gita, sudah melakukan berbagai upaya seperti perbaikan iklim investasi baik itu pelayanan satu pintu yang dibuka di pusat dan daerah, juga pemberian investasi yang menarik ditambah promosi terpadu. Upaya itu, menurut Gita, mendapat sambutan positif dari para investor dalam dan luar negeri.
Sementara itu, BKPM mencatat arus investasi sepanjang 2011 mencapai Rp 251,3 triliun, yakni dari investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA). Realisasi itu naik 4,7 persen dari target yang sebesar Rp 240 triliun. Bila dibandingkan capaian 2010, realisasi tersebut melonjak 20,5 persen yakni Rp 208,5 triliun.
"Peningkatan realisasi investasi PMA dan PMDN yang cukup signifikan ini sebagai cerminan dari perbaikan rating Indonesia oleh lembaga pemeringkat internasional, Fitch Rating dan Moody"s yang menempatkan Indonesia pada posisi investment grade," ungkap Gita yang juga Menteri Perdagangan ini.
Berdasarkan sektor usaha, realisasi investasi PMDN, terbesar pada industri tanaman pangan dan perkebunan, energi, pertambangan, manufaktur, infrastruktur, pariwisata, juga otomotif.
"Posco Korea, Hankook, Toyota, Daihatsu sudah menyatakan komitmen akan menambah kapasitas produksinya di sini. Selain masuk ke sektor manufaktur,investor juga akan banyak mengembangkan sektor infrastruktur dan energi serta bahan kimia," kata dia.
Peningkatan investasi asing tersebut pada tahun depan setidaknya bisa tumbuh hingga sekitar 15 persen dari sekitar USD 20 miliar pada 2011. Kendati demikian, ia menekankan dari semua itu mesti dibarengi iklim lingkungan yang bersih.
Sementara itu, investasi yang mengacu pada lokasi proyek terbanyak ada di DKI Jakarta yang mendulang investasi USD 4,8 miliar, disusul Jawa Barat USD 3,8 miliar, Banten USD 2,2 miliar, Papua USD 1,3 miliar, dan Jawa Timur USD 1,3 miliar.
Investor yang paling banyak menanamkan investasinya datang dari Singapura dengan nilai USD 5,1 miliar, Amerika Serikat USD 1,5 miliar, Belanda USD 1,4 miliar, dan Korea Selatan USD 1,2 miliar. Penyerapan tenaga kerja Indonesia selama 2011 mencapai 404.039 orang terdiri atas 137.217 orang bekerja pada proyek PMDN, dan 266,822 orang pada proyek PMA. (lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Obral Gas, RI Rugi Rp 410 T
Redaktur : Tim Redaksi