BKPM Klaim Tak Ada Pembatalan Investasi

Kamis, 22 September 2011 – 09:37 WIB

JAKARTA - Kekhawatiran akan adanya investor yang membatalkan rencana untuk menanamkan modalnya akibat krisis Eropa sepertinya belum terbuktiBadan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis laju investasi ke Indonesia relatif masih aman lantaran pasar di dalam negeri masih terus tumbuh.

Staf Ahli BKPM Silmy Karim mengatakan, sejauh ini dalam data pendaftaran investasi di BKPM belum ada pembatalan dari penanam modal akibat pelambatan ekonomi di Eropa

BACA JUGA: Investor Asing Borong Saham BNBR

"Sampai sekarang, belum ada data mengenai pembatalan
Memang, dampak tentu ada, tapi seberapa besar kita dapat mengantisipasi," katanya, Rabu (21/9)

Menurut dia, pertimbangan pembatalan salah satunya karena situasi yang tidak memungkinkan

BACA JUGA: Pos Sumbang PTMSI

Misalnya, kondisi di negara tujuannya tidak sesuai yang diharapkan atau bisa faktor internal investor terkait
"Dan, bisa disebabkan situasi ekonomi yang tidak menentu seperti krisis ekonomi

BACA JUGA: Kasus Askrindo Diduga Diotaki Oknum Bapepam

Namun, umumnya investor itu hanya melakukan penundaan, bukan pembatalan," tandas Silmy

Oleh karena itu dia meyakini dampak yang dirasakan akibat krisis Eropa tidak terlalu besarSebab, Indonesia dinilai masih menjadi tujuan investasi yang menarik bagi penanam modal"Apalagi pasar di dalam negeri terus tumbuh, sehingga investasi industri yang berorientasi domestik tidak terganggu," katanya.

Menurut dia, dampak investasi justru akan dirasakan industri yang produksinya diserap pasar eksporKarena, tujuan investasi untuk memenuhi permintaan pasarNah dengan menurunnya pasar ekspor bisa saja investor tersebut menunda sampai kondisinya membaikKendati demikian dia menilai pengaruh krisis tersebut tidak terlalu besar terhadap arus investasi.

"Meski terdampak, industri yang memiliki pasar ekspor belum tentu mengurungkan niat (berinvestasi)Karena, biasanya untuk membangun pabrik perlu waktu, misalnya sampai tiga tahun, sehingga terkadang mereka akan terus jalanSejauh ini saya melihat tidak akan besar dampaknyaSelama keamanan dan politik terjaga serta kondisi makro indonesia juga stabil, sulit rasanya terjadi koreksi," paparnya.

Secara terpisah, Direktur Industri Material Dasar Logam Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan menuturkan investasi di sektor logam termasuk baja masih berjalanDikatakan, penyerapan pasar dalam negeri terhadap produksi industri masih tinggi.

"Seperti proyek MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, Red) yang bakal menyerap produk industri bajaApalagi, sebagian besar investor di sektor baja didominasi dari Asia seperti Korea dan Tiongkok," ucap diaDia menuturkan, selama ini belum banyak investor asal Eropa yang menginvestasikan dananya di sektor baja(res/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekonomi Dunia Memasuki Fase Bahaya Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler