BKSAP DPR RI Mendorong Negara Maju Penuhi Dana Perubahan Iklim Melalui GCF

Sabtu, 08 Oktober 2022 – 20:40 WIB
Ilustrasi Gedung DPR RI. Wakil Ketua BKSAP Putu Supadma Rudana menyebut negara berkembang butuh sokongan dana untuk mengatasi perubahan iklim. Foto: Ricardo/JPNN com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana mengingatkan perlunya dukungan pembiayaan guna mengatasi perubahan iklim dari negara-negara maju untuk negara berkembang sebesar USD 100 miliar melalui Green Climate Fund (GCF).

Hal itu bertujuan supaya negara-negara berkembang, terutama yang mengalami kesulitan melakukan penghijauan bisa disokong sebagai mitigasi dari perubahan iklim menuju net zero emission.

BACA JUGA: P20, Putu Rudana Minta Parlemen Dunia Integrasikan Perubahan Iklim dengan HAM

"Indonesia diperkirakan membutuhkan sekitar Rp 3.416 triliun untuk mengatasi perubahan iklim tahun 2030, dan Rp 28.223 triliun untuk mencapai target nol emisi karbon pada 2060," ujar Putu Rudana melalui keterangan tertulis, Sabtu (8/10).

Legislator Partai Demokrat itu mengatakan selain dibiayai negara melalui APBN, upaya mengatasi perubahan iklim juga didanai melalui Green Sukuk, obligasi syariah yang berkontribusi pada proyek terkait lingkungan.

BACA JUGA: Indonesia Harus Waspada pada Perubahan Iklim Ekstrem

Sepanjang 2018-2021, penerbitan Sukuk hijau global berjumlah sekitar USD 3,5 miliar  dan telah berhasil mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 10,3 juta ton dari 2018 hingga 2020.

Putu mengatakan Indonesia juga telah mendapatkan sekitar USD 103,8 juta dari GCF untuk proposal REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation) Reduction Based Payment (RBP).

BACA JUGA: Ketua DPR RI Ajak Parlemen Dunia Bangun Kerja Sama Multilateral

Menanam Pohon

BKSAP bersama Ketua DPR RI Puan Maharani dan para pimpinan delegasi 'The 8th Parliamentary Speakers’ Summit (P20)' Indonesia 2022 telah melakukan penanaman pohon di Taman Energi DPR RI, Jakarta Pusat.

Penanaman pohon itu merupakan gerakan untuk membangkitkan kesadaran semua pihak berkontribusi dalam gerakan mewujudkan bumi lebih baik, bersih, dan hijau.

Putu menyebut kegiatan itu sebagai implementasi dari ungkapan bijak; the best time to plant a tree is 20 years ago but the second best time is right now.

Menurut Putu, DPR RI sebagai tuan rumah Parliamentary Forum in The Context of The G20 Parliamentary Speaker’s Summit (P20), ingin menunjukkan bahwa peserta P20 berkomitmen terhadap mitigasi dan penyelesaian climate change.

“Selain itu, bangsa Indonesia adalah bangsa ramah yang betul-betul ingin mencarikan solusi yang baik terhadap tantangan global," ujar politikus asal Bali itu.

Dia juga menyebut forum P20 juga menjadi momentum terbaik dalam menyosialisasikan transisi energi dari yang berbahan fosil menuju energi berkelanjutan.

Putu juga menekankan bahwa DPR RI bersama segenap delegasi P20 terus berkomitmen dalam net zero energy menuju energi bersih. Hal itu juga telah dibuktikan oleh parlemen RI.

"Dibuktikan melalui pembangunan panel surya di Taman Energi yang dapat memenuhi 25 persen kebutuhan listrik di Gedung DPR RI," ucapnya.

Oleh karena itu, Putu Rudana berharap momentum gerakan penanaman pohon tersebut bisa menjadi budaya keseharian bagi seluruh masyarakat di tanah air maupun dunia.

"Dengan momentum P20, mari kita lakukan gerakan menanam pohon ini dari sekarang agar menjadi budaya yang baik," kata Putu. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler