jpnn.com, SEMARANG - Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) bersama dengan FISIP Undip menggelar seminar bertema 'Peran Diplomasi Parlemen untuk Memenangkan Persaingan Global dan Regional'. Acara tersebut merupakan upaya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mensosialisasikan peran diplomasi DPR di lingkungan akademik.
"Acara ini sudah menjadi agenda BKSAP. Kami ingin mengenalkan ke publik bahwa DPR tidak sekadar urusan legislasi, pengawasan dan anggaran. DPR juga memerankan fungsi diplomasi," ujar Wakil Ketua BKSAP Juliari P. Batubara saat Seminar di Kampus UNDIP, Semarang, Rabu (7/3).
BACA JUGA: RUU Ini Kunci Strategis Dalam Menurunkan Angka Kemiskinan
Lebih jauh, politikus PDIP tersebut menginformasikan ihwal BKSAP sebagai vocal point diplomasi DPR.
“Sedikit yang mengenal BKSAP sebagai ujung tombak diplomasi parlemen Indonesia. Bahkan kalangan akademik pun belum banyak menggali perihal diplomasi parlemen. Acara seperti ini merupakan momentum memperkenalkan tupoksi BKSAP. Sederhananya, kami ingin publik mengetahui bahwa kunjungan DPR ke luar negeri jangan selalu dimaknai negatif, tapi kami bekerja untuk membangun citra positif dan menjaga national interest kita," papar Juliari.
BACA JUGA: Agus Hermanto Kritisi Pencabutan Subsidi Listrik di Anambas
Anggota Komisi VI tersebut memaparkan, melalui pelbagai forum parlemen baik regional seperti Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) atau global seperti Inter-Parliamntary Union (IPU) BKSAP selalu aktif menyuarakan kepentingan masyarakat Indonesia.
"Sebagai voice of people, diplomasi DPR sedikit berbeda dengan diplomasi pemerintah. Sebagai track 2 diplomacy, diplomasi kami lebih fleksibel dan lebih berani. Kami secara leluasa mengajukan draf resolusi terkait isu perlindungan migrant worker di Asian Parliamentary Assembly (APA). Kami sempat bersitegang dengan parlemen negara-negara Teluk. Situasi itu tak akan terjadi di forum diplomasi pemerintah,” imbuh Juliari.
BACA JUGA: Berbahaya Jika NIK dan KK Disalahgunakan
Anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Tengah I itu mengingatkan bahwa posisi diplomasi DPR secara prinsip bersinergi dengan pemerintah.
“Kami memiliki Panja Kerjasama Ekonomi Regional dan Panja SDGs. Kami berdiplomasi untuk mendukung pemerintah agar bisa memenangkan persaingan kawasan dan global. Kami berikhtiar agar kita bisa memanfaatkan MEA untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Melalui SDGs kita ingin daya saing kita meningkat. Kami banyak melakukan kunjungan bilateral ke banyak negara. Kami sampaikan kepentingan-kepentingan Indonesia," pungkas dia.
Untuk diketahui, seminar di Undip ini dihadiri ratusan mahasiswa Undip utamanya dari Prodi Hubungan Internasional. Seminar ini juga dihadiri tiga anggota BKSAP yaitu Dwie Aroem, Bara K. Hasibuan dan Agustina Wilujeng.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PIA DPR Kunjungi Korban Tanah Longsor di Bogor
Redaktur : Tim Redaksi