BKSDA Ungkap Penyebab Kematian Gajah di Bener Meriah

Kamis, 14 Januari 2021 – 22:17 WIB
Tim BKSDA Aceh melakukan pemeriksaan terhadap gajah mati di Kabupaten Bener Meriah, Rabu (13/1/2021). Foto: Antara Aceh/HO

jpnn.com, BANDA ACEH - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan kematian gajah di Blang Rakal, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, diduga akibat keracunan pupuk.

"Dari hasil nekropsi dilakukan secara makroskopis atau tanpa mikroskop, dugaan sementara kematian karena akibat keracunan pupuk," kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto di Banda Aceh, Kamis.

BACA JUGA: Pemilik Arisan Online Miliaran Ini Akhirnya Ditangkap, Ternyata Calon Dokter Gigi

Sebelum, seekor gajah liar ditemukan mati di alur sungai sekitar perkebunan masyarakat di Dusun Timbang Rasa, Desa Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Selasa (12/1).

Agus Arianto mengatakan tim BKSDA Aceh bersama mitra sudah melakukan nekropsi atau bedah badai guna mencari tahu penyebab kematian gajah betina dengan perkiraan umur sekitar 10 tahun.

BACA JUGA: Jemput Barang Terlarang di Medan, Pria Asal Surabaya Langsung Dikirim ke Akhirat

"Dari hasil nekropsi, gajah betina tersebut bunting. Terlihat perubahan usus hemoragi, jantung hancur, dan lidah membiru. Tidak ditemukan adanya bekas kekerasan fisik, baik luka tembak, sayak, tusuk, dan bakar," kata Agus Arianto.

Selain itu, kata Agus Arianto, dari hasil pemeriksaan di sekitar lokasi gajah mati tersebut ditemukan sebuah gubuk dengan kondisi rusak. Di sekitar gubuk ditemukan ceceran pupuk.

BACA JUGA: Curi Jaket Polisi di Masjid, Herizal Diamuk Warga Jadi Kayak Begini

"Untuk memastikan penyebab kematian gajah tersebut, kata Agus Arianto, tim mengirim sampel organ seperti hati, limpa, paru-paru, usus, lambung, lidah, dan feses ke laboratorium forensik," kata.

"Kami juga berkoordinasi dengan Polres Bener Meriah untuk penyelidikan apakah ada unsur tindak pidana dalam kematian gajah tersebut atau tidak," kata Agus Arianto.

Agus Arianto menegaskan gajah sumatra merupakan satwa liar yang dilindungi. Berdasarkan data organisasi konservasi alam dunia, IUCN, gajah sumatra hanya ditemukan di Pulau Sumatra. Satwa tersebut masuk spesies terancam kritis dan berisiko tinggi untuk punah di alam liar.

Oleh karena itu, BKSDA Aceh mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam khususnya satwa liar gajah sumatra dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitatnya.

BACA JUGA: Oknum PNS Wanita Ini Mendadak Dijemput Polisi, Ulahnya Bikin Malu Institusi

"Kerusakan habitat gajah dapat menimbulkan konflik dengan manusia. Konflik ini bisa menimbulkan kerugian ekonomi dan korban jiwa bagi manusia maupun keberlangsungan hidup satwa dilindungi tersebut," kata Agus Arianto.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
gajah mati   Bener Meriah   Aceh   Bksda  

Terpopuler