BKSL Garap Eco Park Rp 35 Miliar

Jumat, 24 Juni 2011 – 18:18 WIB
JAKARTA - PT Sentul City Tbk (BKSL) menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini sebesar Rp 300 miliarDana itu akan dipakai penambahan lahan, pembangunan fasilitas dan infrastruktur di Sentul City

BACA JUGA: Bangun Hotel, PT AP I Gandeng Accor

Penambahan lahan itu diharap mencapai 100-200 hektar (ha)
Dana capex menggunakan sebagian dana hasil penawaran umum terbatas Rp 1,5 triliun tahun lalu dan juga hasil eksekusi waran senilai Rp 350 miliar

BACA JUGA: Intiland Siapkan Rp 50 Miliar

"Alokasi penambahan lahan Rp 150-200 miliar
Itu dengan asumsi harga Rp 150-200 ribu per meter persegi," tutur Pesta Uli, Direktur Kuangan BKSL, di Jakarta, Kamis (22/6).

Selain membeli lahan, perseroan akan membangun sejumlah fasilitas serta infrastruktur baik di Sentul City maupun proyek-proyek lainnya

BACA JUGA: Jotun Terapkan Konsep Green Building

Sejumlah proyek itu antara lain: Eco Park, Pasar Apung dan Kampung Kuliner dengan investasi Rp 35 miliarSelain itu perseroan mengembangkan Taman Budaya Edutainment Center senilai Rp 20 miliarPersiapan mengembangkan fasilitas-fasilitas komersial, wisata, dan sarana pendidikan interaktifUntuk kawasan wisata Eco Park, bakal rampung pada November 2011 dengan nilai investasi sebesar Rp 35 miliar.

"Untuk CBD diperkirakan memakan biaya Rp 2 triliunTapi ini masih dalam proses setengah jadi karena masih desainBegitu pula dengan mal dan entertainment center," tutur Adrian Budi Utama, Direktur Utama BKSL.

Guna meningkatkan pendapatan berkelanjutan (reccuring income), perseroan juga melakukan investasi pada Rumah Sakit Pertamina SentulSelain itu, perseroan juga melakukan kerjasama untuk pengelolaan hotel di wilayah tersebutTahun ini, diharapkan ada lima hotel berbintang  di Sentul, yaitu Hotel Harris dan Aurora Best Western HotelUntuk pengembangan hotel, perseroan menyediakan lahan seluas 11 hektareSelanjutnya, perseroan siap menyediakan lahan tambahan untuk dua hotel.

Sementara hingga penghujung Mei 2011, perseroan telah membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 100 miliar dari hasil penjualan marketing (marketing sales) yang sebesar Rp 200 miliarDan, sepanjang 2011, manajemen menargetkan penjualan konsolidasi sebesar Rp 600 miliar dan laba bersih Rp 100 miliar.

Perseroan memastikan tidak membagi dividen tahun buku 2010Padahal, tahun lalu perseroan  membukukan laba bersih sebesar Rp 65,5 miliarDividen tidak dibagikan menyusul masih adanya akumulasi rugi sebesar Rp 126 miliar tahun laluLaba 2010, akan ditahan guna menambah rencana ekspansi perseroanTahun lalu, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 443,5 miliar naik 172,7 persen dibanding Rp 281 miliar pada 2009Laba bersih melonjak 2.565 persen menjadi Rp 65,5 miliar dari Rp 2,5 miliar pada tahun sebelumnya(far/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... CBI Targetkan Transaksi Elektronik Rp 5 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler