jpnn.com, PULANG PISAU - Ledakan keras terjadi di salah satu ruang kelas di Pondok Pesantren Almujahidin, Desa Sebangau Permai, Kecamatan Sebangau Kuala, Pulang Pisau, Sabtu (1/7).
Tiga orang mengalami luka cukup parah akibat ledakan tersebut.
BACA JUGA: Duarrr⦠Mercon Meledak, Jari Kelingking Hancur
Mereka adalah guru honorer bernama Heri Wahyudi dan dua santri, yakni Riki Nuriadi dan Noor Imansyah.
Kejadian itu sempat menghebohkan media sosial. Bahkan, banyak yang mengira ledakan itu berasal dari bom.
Camat Sebangau Kuala Herman Wibowo mengatakan, ledakan bukan berasal dari bom.
Menurut Herman, ledakan terjadi setelah Wahyu meracik bahan belerang untuk membuat mercon atau kembang api.
“Informasi dari keluarga korban seperti itu. Wahyu ini memang belakangan suka main mercon. Sambil menunggu pendaftaraan santri baru di ponpes. Dia mulai meracik bahan mercon. Kira-kira saat campuran belerang atau semacamnya yang berkekuatan besar, saat diblender tiba-tiba meledak. Suaranya cukup besar bahkan melukai tiga orang yang ada termasuk Wahyu sendiri," jelas Herman.
Menurut Herman, peristiwa tersebut murni insiden kecelakaan akibat kelalaian.
Dirinya menampik adanya kegiatan radikal atau terorisme seperti sangkaan banyak orang.
Namun, pihaknya tetap mempersilakan pihak yang berwajib untuk menyelidiki.
“Heri Wahyudi ini orangnya cukup baik, dia adalah kafilah, utusan kontingen dari Kecamatan Sebangau dalam bidang kaligrafi. Orangnya memang suka seni, sehari-harinya mengajar kaligrafi di ponpes,” ujarnya.
“Penuturan warga sekitar, dirinya juga tidak pernah menunjukkan gelagat aneh. Saat ini, Wahyu tengah di bawa ke Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin untuk mendapat perawatan. Dirinya mengalami robek pada empat jarinya,” tegas Herman. (ds/oes)
Redaktur & Reporter : Ragil