Blade Battery BYD Punya Rentang Hidup 3000 Kali Cas

Rabu, 06 Maret 2024 – 06:02 WIB
Ilustrasi Blade Battery buatan BYD. Foto: ridho

jpnn.com, CHONGQING - BYD merupakan perusahaan teknologi, yang konsisten melakukan inovasi berkelanjutan lewat upaya elektrifikasi.

Perusahaan yang bermarkas di Shenzhen, Tiongkok itu telah melakukan pengembangan untuk pembangkit listrik, penyimpanan dan penggunaan energi.

BACA JUGA: Mengintip Megafactory BYD di Changzhao, 1200 Atto 3 dan Seal Lahir Setiap Hari

Salah satu inovasi berkelanjutan BYD ialah baterai berbahan lithium-ion, yang kini mengalami evolusi bernama Blade Battery.

Teknologi baterai tersebut telah diaplikasikan ke berbagai kepentingan, termasuk mobil listrik sejak 2023.

BACA JUGA: BYD Makin Mantap Berekspansi ke Pasar Sepeda Motor Listrik

BYD mengeklaim baterai tersebut memiliki ketahanan yang lebih tinggi, basisnya ialah Lithium Ferro Prosphate (LFP) dengan model racikan baru Blade Battery.

Presiden Direktur PT. BYD Motor Indonesia Eagle Zhou menjelaskan dengan riset yang telah dilakukan BYD, inovasi Blade Battery berhasil menarik perhatian masyarakat dan telah menempati posisi kedua di dunia.

BACA JUGA: Mengenal Teknologi Thermal Management System di Mobil Listrik BYD

"Blade Battery dari BYD ini memiliki keunggulan lebih mutakhir dibanding baterai lainnya untuk diimplementasikan pada mobil listrik," ungkap Eagle Zhou di Chongqing, China, Selasa (5/3).

Dia mengatakan Blade Battery punya daya jelajah mulai dari 600 kilometer, dan punya kepadatan energi hingga 50 persen.

"Tingkat keamanan dari Blade Battery ini pun sudah teruji dengan peningkatan yang signifikan," tambah Eagle.

Kemudian, Blade Battery juga telah lolos berbagai tes, satu di antaranya Nail Penetration Test.

Proses tersebut untuk menguji kemampuan mengeliminasi potensi terbakarnya baterai saat kecelakaan.

Pada aspek longevity, sel Blade Battery memiliki rentang hidup sepanjang 1.200.000 kilometer atau sekitar 3.000 kali cas, sehingga sangat tepat untuk penggunaan jangka panjang.

Para ahli di BYD, bahkan terus menyempurnakan volume kubik instalasi baterai dengan menyediakan 50 persen lebih banyak ruang untuk penyimpanan dan fitur lainnya.

Pengembangan produksi baterai BYD digarap serius secara mandiri oleh anak perusahaan mereka, yaitu FinDreams Battery sejak 2022.

FinDreams menjadi pusat produksi utama berbagai jenis baterai yang diproduksi oleh BYD, terutama baterai lithium-ion untuk mobil listrik, bus listrik, kendaraan komersial, dan aplikasi energi lainnya.

JPNN pun berkesempatan menyambangi pusat produksi baterai BYD yang dikelola FinDreams Battery di Chongqin, Tiongkok.

Dengan inovasi yang agresif, saat ini Blade Battery secara eksklusif memiliki 600 paten yang sangat persisten untuk masuk ke pasar global.

Inovasi teknologi itu pun sudah bisa dirasakan di tiga produk mobil listrik yang baru saja dipasarkan di Indonesia, yakni BYD Dolphin, Atto 3, dan Seal. (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunci Utama BYD Menjadi Produsen Kendaraan Listrik Terbesar di Dunia


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler