jpnn.com, CHANGZHOU - Build Your Dreams (BYD) yang merupakan raksasa teknologi Tiongkok telah memantapkan bisnisnya di pasar otomotif Indonesia.
Ada tiga mobil listrik pertama yang menandai ekspansi BYD di Indonesia, yaitu Dolphin, Atto 3, dan Seal.
BACA JUGA: BYD Makin Mantap Berekspansi ke Pasar Sepeda Motor Listrik
Produsen mobil listrik nomor satu di dunia pada 2023 itu pun memberi kesempatan kepada JPNN mengunjungi fasilitas produksinya di Tiongkok.
BYD telah memiliki sembilan megafactory di Tiongkok, dengan kemampuan melahirkan 300 ribu mobil listrik per tahun di masing-masing pabrik.
BACA JUGA: Kunci Utama BYD Menjadi Produsen Kendaraan Listrik Terbesar di Dunia
JPNN berkesempatan mengunjungi salah satu megafactory BYD di Kota Changzhao.
Proses produksi di BYD Car Factory Changzhou sudah mengadopsi teknologi modern, di mana rasio komposisi otomatisasinya mencapai 95 persen dekngan total 1.000 robot.
BACA JUGA: Mengenal Teknologi Thermal Management System di Mobil Listrik BYD
"Berbekal otomatisasi 95 persen, satu mobil bisa rampung diproduksi setiap menitnya. BYD Car Factory Changzhou bisa memproduksi 300 ribu unit dalam satu tahun. Di sini diproduksi untuk model BYD Seal dan Atto 3," kata President Director BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao kepada awak media di Changzhou, Tiongkok, Senin (4/3).
Per harinya, BYD Car Factory Changzhou bisa memproduksi 1.200 unit kendaraan dalam dua shift.
Saat ini, lanjut Eagle, BYD menjadi satu-satunya perusahaan yang menguasai teknologi inti dari pengendali elektronik, baterai, dan New Energy Vehicle (NEV).
Kontribusi BYD dalam perkembangan industri teknologi telah tersebar di seluruh dunia, dengan konsumsi baterai dan chip oleh banyak perusahaan di berbagai negara.
Sedikitnya 20 persen dari keseluruhan komponen barang elektronik yang kerap digunakan masyarakat, merupakan hasil produksi BYD.
“BYD sangat memahami teknologi adalah sebuah kekuatan positif bagi masyarakat untuk mendukung lingkungan yang sehat, karena itu kami terus berfokus pada berbagai terobosan agar dapat bersama-sama dengan konsumen membangun ekosistem tanpa emisi dan membawa dampak lebih baik bagi bumi,” ungkap Eagle Zhao.
Pabrik BYD di Changzhou didirikan pada 2019 dan pada 2021 memulai produksi untuk kendaraan dengan e-platform.
Pabrik dengan luas 11.600 meter persegi itu terdiri dari empat area, yakni stamping, welding, painting dan assembling.
Pada area stamping, sistem otomatisasi berperan memproduksi panel body atau struktur badan mobil.
Lalu di area welding, terdapat teknologi laser welding yang merupakan teknologi advanced.
Adanya teknologi robotic welding menghasilkan tingkat kerapatan pengelasan rangka dengan sangat mulus, bahkan hampir tidak terlihat.
Sementara itu, pada area assembly, salah satu sistem otomatisasi diterapkan untuk menyamakan waktu penyatuan rangka mobil, platform, dan baterai secara bersamaan.
Masing-masing area tersebut juga memiliki tim riset dan pengembangan sendiri untuk melakukan berbagai pengecekan yang diperlukan.
“Pada dasarnya Industri otomotif terdiri atas dua bagian penting, manufacturing dan distributorship. Pada kunjungan pabrik hari pertama ini, kami bermaksud menunjukkan kesiapan BYD dalam menyuplai dan memenuhi kebutuhan demand di market melalui advanced and massive production facility,” jelas Eagle.
Pada 2023, BYD telah mencatatkan rekor produksi EV dan PHEV sebanyak 6.000.000 unit, untuk didistribusikan ke seluruh dunia, atau lebih dari 70 negara. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IIMS 2024, BYD Umumkan Paket Garansi Untuk Baterai dan Kendaraan
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha