Blokir Kominfo

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Senin, 01 Agustus 2022 – 18:49 WIB
Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Foto: kominfo.go.id

jpnn.com - Tagar  ‘’Blokir Kominfo’’ populer di media sosial terutama Twitter sepanjang akhir pekan. 

Tagar tersebut sudah ditwit oleh hampir 100 ribu akun. 

BACA JUGA: Seringai Kembali, Lalu Suarakan Protes untuk Kominfo

Kominfo maunya menertibkan aplikasi yang belum mendaftar, tetapi ternyata berujung blunder karena aplikasi-aplikasi itu sangat populer di kalangan pengguna dan dianggap sangat bermanfaat.

Upaya penertiban itu menjadi backlash, serangan balik kepada Kominfo. 

BACA JUGA: Menkominfo Ingatkan soal Sanksi Kebocoran Data, PSE Jangan Main-Main

Ibarat senjata makan tuan, Kominfo menjadi sasaran kritik bergelombang para netizen.  

Gerakan ini merupakan bentuk protes terhadap penerapan kebijakan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat. 

BACA JUGA: Menkominfo Minta Perusahaan Global Ikut Aturan Ruang Digital Indonesia

Dengan adanya aturan tersebut, PSE Lingkup Privat yang tidak mendaftar sesuai batas waktu yang telah ditentukan dikenai sanksi berupa pemblokiran oleh Kominfo. 

Setelah tarik ulur beberapa waktu Kominfo akhirnya berani menjatuhkan sanksi pemblokiran. 

Ada tujuh plaform yang dihajar oleh Kominfo yang umumnya platform yang sangat populer di kelangan pengguna medsos. 

Lima dari tujuh platform dan aplikasi digital yang diblokir berhubungan dengan game, yaitu Steam (platform distribusi gim), Dota 2 (gim), Counter-Strike: Global Offensive (gim), Epic Games (platform distribusi gim), dan Origin (platform distribusi gim).

Tak ayal para pecinta dan pemain gim pun kelabakan dan memprotes keras keputusan itu. 

Pemblokiran itu juga membuat para pemain dan atlet e-sport tidak bisa lagi melakukann aktivitas, dan hal ini sangat merugikan bagi perkembangan olahraga itu. 

Indonesia mempunyai prestasi mentereng di level internasional dalam ajang e-sport. 

Olahraga adu kecerdasan gim ini sedang booming dan menjadi favorit anak-anak muda. 

Sudah sangat banyak pemain profesional Indonesia yang muncul dari cabang olahraga ini.

Secara ekonomi e-sport sudah bisa memberi penghasilan tinggi kepada para atlet profesional. 

Semula, permainan gim identik dengan permainan yang sia-sia dan hanya menghabiskan waktu dan uang. 

Akan tetapi, sekarang gim menjadi sumber penghasilan yang sangat menjanjikan. 

Dalam berbagai ajang pertandingan internasional atlet-atlet Indonesia menunjukkan prestasi yang membanggakan.

Para atlet e-sport juga sudah tergabung dalam organisasi resmi yang dinaungi oleh Pengurus Besar Esports Indonesia yang diketuai oleh Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan yang sekarang juga menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). 

Cabang organisasi ini sudah terbentuk di berbagai kota besar di Indonesia dan sedang berusaha untuk menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan di event olahraga resmi seperti PON (Pekan Olahraga Nasional).

Pemblokiran platform gim oleh Kominfo bisa mematikan ‘’sandang-pangan’’ para atlet e-sports yang sudah menjadikan olahraga itu sebagai pekerjaan profesional. 

Olahraga ini juga menghidupi sangat banyak orang yang berkecimpung di dalamnya. Para atlet ini menjadi korban yang paling menderita dari pemblokiran Kominfo.

Platform populer lain yang menjadi korban vonis Kominfo adalah Paypal yang dikenal sebagai aplikasi pembayaran keuangan digital, yang sangat populer di kalangan pelaku perdagangan digital. 

Pengoperasiannya yang sederhana dan efektif, serta tingkat kepercayaan yang tinggi dari pengguna menjadikan Paypal sebagai alat transaksi elektronika yang diandalkan oleh para netizen. 

Paypal adalah salah satu perusahaan dalam jaringan yang menyediakan jasa transfer uang melalui surat elektronik. 

Paypal menggantikan metode lama yang masih menggunakan kertas, seperti cek dan wesel pos. 

PayPal adalah rekening virtual yang menyediakan layanan jasa transfer dan juga jasa transaksi pembayaran secara online. 

Paypal saat ini diklaim memiliki jaringan yang kuat serta banyak keunggulan. 

Paypal juga melayani berbagai transaksi keuangan antarnegara dengan sangat praktis dan murah. 

Biasanya, Paypal digunakan oleh beberapa perusahaan luar negeri untuk mengirimkan gaji untuk karyawan maupun freelance yang ada di Indonesia maupun negara-negara lainnya. 

Dari Paypal, para pengguna bisa mentransfer atau memindahkan dana tersebut ke rekening bank yang ada di Indonesia.

Penutupan Paypal membuat banyak pengguna memprotes keras karena merasa tidak diberi kesempatan yang cukup untuk mendapatkan sosialisasi dan melakukan antisipasi. 

Yang paling banyak menjadi pertanyaan adalah mengenai transaksi keuangan yang masih ada dalam sistem aplikasi itu. 

Para pengguna Paypal marah dan memprotes keras.

Masih banyak situs judi online hingga pinjaman online ilegal yang justru tak diblokir oleh Kominfo. 

Banyak warganet yang protes karena uang hingga pendapatan mereka di Paypal tak bisa diambil karena pemblokiran tersebut.

YouTuber Deddy Corbuzier, salah satunya. Dia meprotes keras pemblokiran itu karena uangnya di aplikasi itu juga ikut tertahan. 

Dia mempertanyakan hal itu menjadi tanggung jawab siapa. 

Dia juga mempertanyakan bagaimana dengan uang masyarakat yang sudah sangat banyak terkumpul di aplikasi itu. 

Publik sudah berusaha taat bayar pajak dalam berbagai transaksi tapi ternyata menghadapi problem pelik karena pemblokiran ini.

Pemblokiran ini dianggap salah sasaran dan cenderung tebang pilih. 

Salah satu yang disorot adalah praktik judi online yang masih banyak beredar dan tidak terkena vonis Kominfo. 

Corbuzier menengarai ada situs judi online yang dipromosikan oleh selebritas tetapi tidak terjangkau oleh vonis Kominfo. 

Corbuzier malah menyebut ada tangan kuat di belakang bisnis itu sehingga tidak terjangkau oleh vonis mati.

Corbuzier kemudian ‘’menantang’’ Menteri Kominfo Johnny G. Plate untuk muncul di kanal YouTube ‘’Close the Door’’ milik Corbuzier untuk mendiskusikan persoalan ini. 

“Ngobrol, yuk, pak di kanal Close the Door sebelum YouTube diblok,’’ sindir Corbuzier. Sayangnya, tantangan ini ditolak oleh Menteri Johnny.

Pemblokiran itu memunculkan perang digital di antara para netizen. 

Berbagai komentar pedas bermunculan. 

Terjadi juga peretasan dan perundungan terhadap mereka yang memprotes pemblokiran. 

Akun WhatsApp komika Arie Kriting menjadi korban peretasan dan teror dari orang tak dikenal. 

Peretasan itu tak terjadi setelah Arie Kriting memprotes pemblokiran itu.

Beberapa selebritas medsos seperti Ernest Prakasa, Fiersa Besari, Deddy Corbuzier, hingga Dokter Tirta mengkritik tindakan pemerintah itu. 

“Kehidupan di dunia digital bisa mengurangi angka pengangguran, Beberapa orang cari uang di internat, Lagi cari uang, malah dipersulit sama bapak-bapak yang dikit-dikit kerjaannya. Kalau kom artinya komunikasi, saya rasa cara kalian berkomunikasi buruk sekali," begitu bunyi salah cuitan protes.

Pejabat Kominfo dalam jumpa pers mengeluh dirinya menjadi korban perundungan dalam bentuk doxing, nomor dan akun pribadinya diserang oleh netizen. Malah ia mengaku keluarganya pun menjadi korban doxing.  Akan tetapi, ternyata ada juga pemrotes pemblokiran yang menjadi target serangan perundungan. Arie Kriting ialah salah satunya.

Merespons tingginya protes masyarakat terhadap pemblokiran Paypal Kominfo mundur selangkah. 

Kominfo membuka kembali akses Paypal selama lima hari kedepan untuk memberi kesempatan kepada masyarakat menarik kembali dananya dan melakukan migrasi supaya uangnya tidak hilang.

Pembukaan temporer ini tentu tidak menyelesaikan masalah. 

Pemerintah harus mencari pemecahan yang permanen dan mencari jalan supaya masyarakat tidak dirugikan. 

Ekonomi digital menjadi katup pengaman yang sangat penting bagi masyarakat di tengah situasi ekonomi yang tidak pasti seperti sekarang. 

Pemerintah harus berterima kasih kepada para pelaku ekonomi digital dan tidak melakukan vonis tebang pilih yang bisa merugikan.

PR pemerintah masih menumpuk dan lebih urgen untuk diselesaikan. 

Maraknya penipuan melalui investasi bodong jelas sangat merugikan negara dan masyarakat. 

Kerugian akibat investasi bodong mencapai Rp 70 triliun pada 2021. 

Penipuan sistematis yang melibatkan influencer seperti Indra Kenz dan kawan-kawan laksana ujung gunung es yang masih menyembunyikan kasus-kasus besar yang belum terungkap.

Perlindungan data pengguna medsos juga masih ditunggu oleh publik yang menginginkan jaminan keamanan bahwa data dalam penggunaan berbagai platform digital. 

Publik meminta data mereka tidak disalahgunakan dan dimanipulasi seperti yang terjadi dalam skandal big data—atau big dusta-- yang diklaim Luhut Binsar Panjaitan. (*)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler