JAKARTA - Pengamat politik senior Soegeng Sarjadi Sindycate (SSS), Sukardi Rinakit, menilai tidak ada yang salah dalam agenda blusukan yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke kampung nelayan dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Tanjung Pasir, Tangerang. Banten, Jumat (4/1).
Menurutnya, blusukan mendadak yang dilakukan SBY bersama istrinya Ani Yudhoyono merupakan langkah awal yang dilakukan guna menekan suhu politik di tahun ini, yang diprediksi akan tinggi dan memanas.
"Kedua, itu merupakan bagian dari strategi untuk kembali mengingatkan langkah awal dulu. Dan ini tentu akan menguntungkan bagi Demokrat. Karena kita tahu belakangan citra Demokrat hancur karena terbelit kasus korupsi," ujar Sukardi usai menjadi pembicara di diskusi Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat (Sabtu, 5/1).
Apa yang dilakukan oleh SBY, menurutnya, menunjukkan tokoh sentral Partai Demokrat itu sadar betul bahwa langkah tersebut menguntungkan dirinya. Termasuk, calon yang akan dimajukan pada 2014 mendatang.
"Itu strategi SBY agar calon yang akan diajukan nantinya akan lebih disukai masyarakat. Tidak bisa dipungkiri sosok SBY sangat melekat dengan Demokrat," pungkasnya.
Blusukan adalah kosakata dari bahasa Jawa yang berarti mengunjungi atau menjelajah ke tempat-tempat yang tidak biasa. Lokasi blusukan SBY itu dirahasiakan sejak awal. Wartawan Kepresidenan yang sejak Kamis malam (3/1) telah mendapatkan jadwal, hingga Jumat pagi masih belum diberi kepastian lokasi kunjungan Presiden.
Dalam kunjungan dadakan itu, SBY ditemani oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono. Para menteri yang ikut serta juga dibatasi. Diantara yang ikut blusukan adalah Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, Mendikbud M Nuh, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif C. Soetardjo, Dirut Pertamina Karen Agustiawan. (chi/jpnn)
Menurutnya, blusukan mendadak yang dilakukan SBY bersama istrinya Ani Yudhoyono merupakan langkah awal yang dilakukan guna menekan suhu politik di tahun ini, yang diprediksi akan tinggi dan memanas.
"Kedua, itu merupakan bagian dari strategi untuk kembali mengingatkan langkah awal dulu. Dan ini tentu akan menguntungkan bagi Demokrat. Karena kita tahu belakangan citra Demokrat hancur karena terbelit kasus korupsi," ujar Sukardi usai menjadi pembicara di diskusi Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat (Sabtu, 5/1).
Apa yang dilakukan oleh SBY, menurutnya, menunjukkan tokoh sentral Partai Demokrat itu sadar betul bahwa langkah tersebut menguntungkan dirinya. Termasuk, calon yang akan dimajukan pada 2014 mendatang.
"Itu strategi SBY agar calon yang akan diajukan nantinya akan lebih disukai masyarakat. Tidak bisa dipungkiri sosok SBY sangat melekat dengan Demokrat," pungkasnya.
Blusukan adalah kosakata dari bahasa Jawa yang berarti mengunjungi atau menjelajah ke tempat-tempat yang tidak biasa. Lokasi blusukan SBY itu dirahasiakan sejak awal. Wartawan Kepresidenan yang sejak Kamis malam (3/1) telah mendapatkan jadwal, hingga Jumat pagi masih belum diberi kepastian lokasi kunjungan Presiden.
Dalam kunjungan dadakan itu, SBY ditemani oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono. Para menteri yang ikut serta juga dibatasi. Diantara yang ikut blusukan adalah Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, Mendikbud M Nuh, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif C. Soetardjo, Dirut Pertamina Karen Agustiawan. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Partai Nasrep Mengaku Dirugikan KPUD
Redaktur : Tim Redaksi