jpnn.com, MAKASSAR - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Sulawesi Selatan.
BMKG memprediksi akan terjadi cuaca ekstrem selama empat hari ke depan di Sulsel.
BACA JUGA: Gubernur Anies Beri Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Ibu Kota
Cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi 20-23 Februari dengan curah hujan sedang hingga lebat.
Pihak BMKG IV Makassar menyebutkan prospek kondisi dinamika atmosfer menunjukkan adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulsel.
BACA JUGA: Waspada Cuaca Ekstrem di Karawang, BPBD Sampaikan Pesan Penting, Mohon Disimak
"Hasil analisis terkini menunjukkan Madden Julian Oscillation (MJO) aktif di kuadran 3 dan bergerak menuju kuadran 4 dan 5 Maritime Continent," tulis BMKG IV Makassar dalam akun Twitter resminya, Jumat (19/2).
Selain itu, anomali suhu muka laut di Selat Makassar bagian selatan, Perairan Selayar, dan Teluk Bone bagian selatan bernilai positif, sehingga menambah massa uap air di wilayah Sulsel.
BACA JUGA: Waspada Cuaca Ekstrem di Jabodetabek, BMKG Keluarkan Peringatan Dini
"Kelembaban udara lapisan atas hingga ketinggian 500 mb diprakirakan dalam kondisi basah 70-100 persen," tambahnya.
Beberapa daerah yang berpotensi hujan sedang, lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah, seperti Kota Parepare, Kabupaten Soppeng, Bone, Barru, Pangkep.
Selain itu, Maros, Kota Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai dan Kepulauan Selayar.
Sementara itu, area perairan tinggi gelombang 1,25-2,5 meter (moderate sea) terdapat di perairan spermonde Makassar, kepulauan Selayar dan laut Flores.
Area perairan dengan tinggi gelombang 2,5-4,0 meter (rough sea) terjadi di selat Makassar bagian selatan, Parepare, Pangkep dan Teluk Bone bagian selatan.
"Masyarakat pengguna layanan transportasi darat, laut dan udara agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana banjir, genangan, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang," pesannya. (mcr29/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : M Srahlin Rifaid