jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di beberapa daerah untuk mewaspadai cuaca ekstrem pada Minggu (14/1).
Dipantau dari laman resmi BMKG.go.id, ada potensi hujan lebat hingga angin kencang dengan kecepatan 45 kilometer per jam.
BACA JUGA: BMKG Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem di Sebagian Besar Wilayah Indonesia
Adapun wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem adalah Aceh, Sumatra Barat, Riau, Kep. Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur.
Kemudian, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
BACA JUGA: BMKG Beberkan Penyebab Cuaca Ekstrem, Nomor 3 Bikin Ngeri
BMKG menyebut dari beberapa di antaranya seperti Aceh, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Maluku berpotensi diterjang angin kencang.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat waspada dan siap siaga terhadap cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi yang masih mengancam sebagian besar wilayah Indonesia hingga Februari 2024.
"Cuaca ekstrem ini dapat terjadi selama periode puncak musim hujan di bulan Januari dan Februari. Potensi hujan lebat hingga sangat lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi masih memiliki peluang yang tinggi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia," katanya.
Dwikorita mengatakan untuk daerah dataran tinggi atau rawan longsor dan banjir, ia meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang.
"Sebaiknya, secara berkala atau sebelum beraktivitas, masyarakat memantau informasi cuaca yang dikeluarkan resmi oleh BMKG. Dengan begitu dapat lebih antisipatif jika sewaktu-waktu terjadi cuaca ekstrem," tutur Dwikorita. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul