BMKG Ingatkan Warga Cilegon Waspadai Banjir

Minggu, 17 Februari 2013 – 02:38 WIB
CILEGON - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Serang mengimbau warga Cilegon, Banten mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana banjir. Sebab, selama Februari ini intensitas hujan diprediksi akan semakin tinggi.
   
Kota Cilegon selama dua tahun terakhir memang telah menjadi langganan banjir. Baik pada 2011 maupun 2012 lalu, tercatat banjir terjadi di sekitar Februari. “Kami mencatat intensitas hujan terjadi hampir setiap hari. Curah hujan rata-rata mencapai 167 milimeter, ini diprediksi terjadi hingga Maret,” ujar Petugas BMKG Serang Halim Perdanakusumah, Sabtu (16/2).
   
Ia mengatakan, peluang hujan terjadi pada pagi atau malam hari. Peluang hujan dipastikan terus menerus sehingga berpotensi mengakibatkan banjir di sejumlah daerah di Kota Cilegon. "Untuk itu,  kami minta warga meningkatkan kewaspadaannya. Terutama bagi warga yang berada di di bantaran sungai," katanya.
   
Menurut dia puncak hujan terjadi sejak awal Februari, ini ditandai dengan curah hujan tidak menentu. Frekuensi hujan sering terjadi dengan kapasitas sedang dan ringan. “Kami juga akan berkoordinasi dengan Pemkot terkait potensi banjir. Ini agar Pemkot juga siaga jika bencana tersebut terjadi,”ujarnya.
   
Sementar a itu, banjir di Cilegon diketahui telah terjadi pada awal Januari lalu. Ini terjadi di Kecamatan Cibeber, Ciwandan, Purwakarta, dan Grogol.
   
Warga pun menyatakan beberapa faktor menjadi penyebab banjir. Warga di Kelurahan Kubangsari, Kecamatan Ciwandan, mengatakan, banjir akibat dari pembangunan pabrik PT Krakatau Posco yang telah mengambil kawasan serapan air.
   
Warga di sepanjang bantaran kali Cibeber, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cibeber, menyalahkan banjir merupakan kiriman dari kawasan Mancak, Kabupaten Serang. Sementara warga Perumahan Arga Baja Pura, Kecamatan Purwakarta, mengeluhkan buruknya sistem saluran drainase.
   
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Cilegon Yahya BAE mengaku telah melakukan persiapan guna menghadapi ancaman bencana banjir. Salah satunya berkoordinasi dengan PT Krakatau Posco dalam rangka mengatasi banjir di Ciwandan. “Kami telah melakukan normalisasi saluran air di beberapa titik Kecamatan Ciwandan. Sementara PT Krakatau Posco pun telah membuat saluran pembuangan air ke laut untuk mengatasi luapan air hujan,” terangnya.
   
Terkait banjir di bantaran sungai Cibeber, Kecamatan Cibeber, dan perumahan Arga Baja Pura, Kecamatan Purwakarta, DPU tengah berupaya membangun beberapa tandon (tempat penampungan air). “Saat ini kami tengah menyiapkan pembangunan tandon di dua wilayah itu. Ini untuk mengurangi dampak banjir akibat luapan air hujan,” terangnya. 
   
Pada bagian lain, Sekda Cilegon Abdul Hakim Lubis mengaku telah memerintahkan petugas kesehatan di masing-masing Puskesmas, meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir. Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Cilegon ini pun, telah menginstruksikan para relawan PMI lebih responsif terhadap bencana tersebut. “Kalau ada banjir, harus segera melakukan upaya penyelamatan. Tidak hanya relawan PMI, namun petugas Puskesmas hingga petugas kelurahan sudah saya minta tanggap bencana banjir,” akunya. (quy)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Keluarga Tak Miliki Rumah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler