BMKG Ingin Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Percepat Pembangunan Ekonomi Kelautan

Rabu, 27 Juli 2022 – 19:39 WIB
Kepala BMKG saat menghadiri Sekolah Lapang Cuaca Nelayan untuk mempercepat pembangunan ekonomi kelautan. Foto: Dok BMKG

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) dirancang untuk membantu percepatan pembangunan ekonomi kelautan.

Dia mengajak nelayan di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah untuk memanfaatkan teknologi dan informasi cuaca maritim yang dikeluarkan oleh BMKG ketika melaut.

BACA JUGA: Gempa 5,4 Magnitudo Melanda Laut Flores, Tolong Simak Imbauan Penting BMKG

Menurutnya, teknologi BMKG bisa dimanfaatkan untuk membuat perencanaan sebelum melaut.

"Melihat kondisi gelombang, kondisi arus, nanti dilatihkan untuk mendeteksi zona mana yang penuh ikan (fishing dome), sehingga bisa langsung ke sasaran untuk tangkap ikan bukan mencari ikan",” ungkap Dwikorita dalam keterangan di Jakarta, Rabu (27/7).

BACA JUGA: Kepala BMKG: Cuaca Ekstrem Mengancam Ketahanan Pangan

Dwikorita menyampaikan kondisi cuaca bagi nelayan tangkap maupun budidaya sangat penting untuk mendukung kegiatan nelayan agar dapat melaut dengan aman dan tenang dengan hasil yg lebih optimal.

Melalui aplikasi infoBMKG yang di design untuk mengetahui berbagai informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika tersebut, nelayan dapat memutuskan apakah akan melaut atau tidak. Termasuk, mempersiapkan kebutuhan apa saja ketika melaut untuk mengantisipasi perubahan cuaca.

BACA JUGA: Gempa Bumi Bermagnitudo 5,8 Mengguncang Bengkulu, BMKG Beri Imbauan Begini

Selain itu, tambah dia, para nelayan juga bisa menggunakan sistem informasi cuaca maritim interaktif melalui aplikasi Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS), untuk mewaspadai terjadinya ancaman gelombang tinggi.

Dia berharap bekal itu mampu mendorong produktivitas ikan, serta meminimalisir tingkat kecelakaan di laut.

"Mewaspadai gelombangnya seperti sekarang ini merah, gelombang tinggi. Jadi, berhenti dulu, jangan berlayar, menunggu sampai warnanya berubah menjadi lebih muda, artinya gelombangnya lebih rendah. Jadi tidak hanya meningkatkan produktivitas perikanan tangkap, jumlah kecelakaan juga menurun," ujarnya.

Dia juga berharap lewat gelaran SLCN yang massif ini maka sektor perikanan nasional bisa segera bangkit dan pulih, serta kesejahteraan masyarakat nelayan dapat meningkat.

Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menyampaikan terima kasih karena BMKG memberikan pelatihan untuk nelayan, sehingga bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dari nelayan Cilacap.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi nelayan, karena nelayan menjadi memiliki wawasan dan pengetahuan lebih sebelum mengikuti pelatihan ini,” ujarnya.

Kegiatan SLCN tahun 2022 yang digelar di Cilacap ini diikuti sebanyak sekitar 100 orang peserta lebih, yang terdiri dari nelayan, masyarakat, penyuluh dari Dinas Perikanan serta Kantor Pancarian dan Pertolongan Basarnas Cilacap.

Kegiatan SLCN tersebut dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara virtual, Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti, Deputi Meteorologi BMKG Guswanto, Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo, Kepala Balai Besar MKG Wilayah II Hartanto, Kepala Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Taruna Mona Rachman, serta Asisten Setda Bidang Pemerintahan dan Kesra Dian Setia Budi. (mcr10/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BMKG   Ekonomi   Ekonomi Kelautan   nelayan   Cuaca  

Terpopuler