BMKG Mengeluarkan Peringatan Dini Potensi Banjir Bandang di Sulawesi sampai Luwu Timur

Kamis, 06 Mei 2021 – 04:32 WIB
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini potensi banjir bandang di sejumlah wilayah di Indonesia. Foto: ANTARA/Weli Ayu Rejeki

jpnn.com, MAKASSAR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini potensi banjir bandang di sejumlah wilayah di Indonesia.

Peringatan dini tersebut dikeluarkan menyusul perubahan cuaca, hujan deras, disertai angin kencang.

BACA JUGA: BMKG Sebut Wilayah Ini Memasuki Musim Kemarau

Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar Esti Kristantri memerinci untuk Sulsel, lokasi berstatus siaga berada di daerah Luwu Utara, seperti di Kecamatan Seko, Rampi, Tana Lili, Bone-bone, Sukamamu, Malangke, Mappadeceng, dan Baebunta, Sabang, Masamba sampai Limbong.

"Sedangkan di Luwu Timur, seperti di Burau, Tomoni dan Mangkutana," kata dia Rabu (5/5).

BACA JUGA: BMKG Keluarkan Peringatan Dini untuk Sejumlah Wilayah di Indonesia, Berikut Daftarnya...

Menuru Esti, potensi hujan lebat dengan intensitas sedang-lebat diperkirakan terjadi 5-6 Mei 2021.

Oleh karena itu, masyarakat di wilayah Luwu Raya, diimbau untuk terus waspada akan potensi terjadinya banjir bandang.

BACA JUGA: Musim Peralihan, BMKG Sebut Sejumlah Wilayah Ini Masih Berpotensi Hujan Lebat

Dia menyarankan agar masyarakat tetap berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah serta terus mencari informasi kebencanaan melalui media massa maupun media sosial.

"Amankan dokumen-dokumen penting anda. Mengkondisikan barang-barang agar aman dari kebencanaan. Selalu hemat penggunaan air minum, listrik dan gas. Matikan peralatan elektronik, serta tidak menggunakan transportasi darat bila tidak mendesak," bebernya.

Sebelumnya, bencana banjir bandang menghantam Kabupaten Luwu Timur, pada Senin, 13 Juli 2020, malam hari di tengah pandemi Coronavirus Disease (Covid-19).

Banjir tersebut berdampak pada enam kecamatan hingga menyisakan lumpur di Masamba, Ibu Kota Kabupaten Luwu Utara setelah air surut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, membenarkan banjir dipicu karena intensitas hujan sangat tinggi selama dua hari terakhir sebelum terjadi bencana.

Bahkan, debit air hujan itu membuat Sungai Masamba, Sungai Rongkang dan Sungai Rada ikut meluap yang menyebabkan terjadi banjir bandang.

Potensi ancaman banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara memang sering terjadi, karena termasuk wilayah bahaya dengan kategori sedang sampai tinggi untuk bencana banjir bandang. Tercatat ada 11 kecamatan masuk dalam kategori itu.

Sementara, dari prakiraan cuaca untuk wilayah Sulawesi Barat, per 6 Mei 2021, berpotensi hujan sedang di wilayah Kabupaten Polewali Mandar.

Potensi hujan lebat di wilayah Kabupaten Mamuju, Mejene, Mamasa, dan Mamuju Tengah.

Suhu udara mencapai 22-31 derajat celsius, dengan kelembapan udara, 65-95 persen. Kecepatan angin dari tenggara-barat laut dengan kecepatan 0 - 10 kilometer per jam.

BMKG mengaluarkan peringatan dini, potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada siang hingga sore hari di wilayah Kabupaten Mamuju, Mamuju tengah, Mamasa dan pada dinihari di wilayah Kabupaten Majene dan Polewali Mandar.

Data BMKG pusat mencatat ada 23 daerah di Indonesia berpotensi dampak hujan lebat untung dampak banjir bandang dengan prakiraan berlaku 5 Mei 2021 pukul 07.00 WIB hingga 6 Mei 2021 pukul 07.00 waktu setempat.

Wilayah tersebut, yakni Aceh, Kepulauan Bangka Belitung,, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara berstatus Siaga. Untuk status waspada, seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau,

Selanjutnya, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur. Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara,, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku dan Papua. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler