jpnn.com - CILACAP - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi terjadinya gelombang tinggi di pantai selatan Jawa. BMKG pun mengimbau wisatawan yang mengunjungi pantai selatan Jawa, khususnya Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, agar mewaspadai potensi gelombang tinggi tersebut.
“Ini karena tinggi gelombang 2,5-4 meter yang masuk kategori tinggi cenderung sering terjadi di laut selatan Jabar hingga DIY," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Rabu (21/6).
BACA JUGA: Cuaca Riau Senin 19 Juni 2023, BMKG Beri Peringatan Dini
Pihaknya bahkan telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY, karena tinggi gelombang 2,5-4 meter berpotensi terjadi di wilayah tersebut pada Rabu.
Menurut Teguh, gelombang tinggi tersebut dipicu pola angin di wilayah selatan Indonesia cenderung bergerak dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan berkisar 6-30 knot.
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Hampir 100 Warga India Meninggal Akibat Gelombang Panas
"Oleh karena itu, bagi wisatawan yang mengunjungi pantai selatan Jabar-DIY diimbau untuk tidak berenang atau bermain air terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu," imbaunya.
Dia mengatakan ke depan gelombang diprakirakan bertambah tinggi seiring dengan menguatnya kecepatan angin, terutama saat puncak musim angin timuran yang berlangsung sekitar Juli-September.
BACA JUGA: BMKG Prediksi Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Beberapa Wilayah Perairan Indonesia
Dengan demikian, lanjut dia, tinggi gelombang 4-6 meter yang masuk kategori sangat tinggi berpotensi terjadi pada puncak musim angin timuran.
"Tidak hanya wisatawan, seluruh pengguna jasa kelautan pun harus waspada terhadap gelombang tinggi hingga sangat tinggi. Perhatikan selalu risiko tinggi gelombang dan kecepatan angin terhadap keselamatan pelayaran," katanya.
Disinggung mengenai prakiraan cuaca di wilayah Jateng bagian selatan dan pegunungan tengah Jateng, Teguh mengatakan, hujan dengan intensitas ringan atau yang biasa disebut gerimis masih berpotensi terjadi meskipun wilayah tersebut telah memasuki musim kemarau.
Dia menyebut hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai petir sempat mengguyur sejumlah wilayah Jateng bagian selatan dan pegunungan tengah Jateng pada Senin (19/6) malam hingga Selasa (20/6) dini hari.
"Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang terkonsentrasi di wilayah Kabupaten Banyumas dan Banjarnegara itu lebih dipengaruhi oleh faktor lokal," kata Teguh. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi