BMKG Peringatkan Soal Potensi Kebakaran di Wilayah Ini

Senin, 26 Juli 2021 – 08:55 WIB
Ilustrasi BMKG. Foto Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi peningkatan suhu dan penurunan kelembaban udara yang dapat memicu potensi kebakaran hutan atau lahan di Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur.

BMKG menyebut suhu di sejumlah daerah di Kalimantan Barat berkisar rata-rata 25 hingga 34 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan udara berkisar di angka 55 hingga 100 persen.

BACA JUGA: BMKG Keluarkan Peringatan Keras Soal Potensi Gempa dan Tsunami 28 Meter

Cuaca yang cukup terik terjadi di Kota Kubu Raya serta Sekadau. Sementara mayoritas daerah lainnya dinaungi situasi langit yang cerah berawan.

Hujan diprakirakan hanya mengguyur wilayah Sintang pada malam hari.

BACA JUGA: Banyak Polisi Disetrap di Halaman Mapolrestabes, Kompol Agustan: Ini Perintah Kapolda

Selain itu, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat untuk mewaspadai kebakaran lahan di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mayoritas daerah dinaungi situasi langit cerah dan berawan sepanjang hari.

BACA JUGA: Warga Jakarta Wajib Baca Peringatan BMKG Hari Ini!

Suhu udara terendah di NTT berada di kisaran 18 derajat celcius sementara yang tertinggi mencapai 33 derajat Celcius dengan kelembapan rata-rata berkisar antara 45 hingga 55 persen.

BMKG juga melaporkan prakiraan cuaca untuk sejumlah kota besar di Indonesia yang didominasi kondisi langit cerah sepanjang hari, seperti Aceh, Bengkulu, Surabaya, Makasar.

Daerah yang diperkirakan akan diguyur hujan berskala ringan di antaranya Jayapura pada dini hari, Manokwari pada siang dan malam, serta Medan pada malam hari.

Suhu udara di kota besar berada pada level yang bervariasi mulai dari 17 hingga 30 derajat Celcius di Bandung serta yang tertinggi berada di angka 25 hingga 34 derajat Celcius seperti Kalimantan Barat. (bmkg/ant/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebakaran Hanguskan Rumah di Jakpus, Kerugiannya Miliaran Rupiah


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler