jpnn.com, BANYUWANGI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas III Banyuwangi, Jawa Timur merilis peringatan dini soal cuaca ekstrem dan gelombang ditinggi di Perairan sekitar kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
Pakirawan BMKG Kelas III Banyuwangi Dita Purnamasari menyebutkan, diperkirakan gelombang bisa mencapai empat meter.
BACA JUGA: Deteksi Bibit Siklon, BMKG Prediksi Potensi Cuaca Ekstrem di Jabodetabek pada 24-27 Februari
"Demi keselamatan bersama, kami mengimbau para nelayan di perairan selatan Banyuwangi untuk sementara tidak melakukan kegiatannya hingga kondisi terpantau aman. Begitu juga bagi warga yang ingin bermain di pesisir perairan ini," ujar Dita di Banyuwangi, Kamis (25/2).
Dita, mengatakan, gelombang tinggi di perairan selatan Banyuwangi diperkirakan bisa berlangsung sejak 24-28 Februari 2021.
BACA JUGA: Daftar Wilayah Jatim yang Bakal Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang Tiga Hari ke Depan
Selain itu, lanjut dia, warga diimbau waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Hujan lebat disertai petir dan angin kencang diprakirakan masih akan terjadi di Banyuwangi hingga akhir Februari 2021.
"Karena Banyuwangi masih berada di puncak musim hujan hingga akhir Februari, sehingga potensi hujan sedang hingga lebat masih bisa terjadi," ucap Dita.
Sebelumnya, Dita menyebutkan, peringatan dini tiga harian dari BMKG Kelas I Juanda juga merilis data potensi hujan lebat pada periode 24 hingga 26 Februari 2021.
Banyuwangi termasuk daerah di Jawa Timur berpotensi hujan dengan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang, bahkan banjir.
"Oleh karena itu, kami mengimbau warga terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti tanah longsor, banjir. Waspadai terjadinya banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. Namun, tidak perlu panik atau takut yang berlebihan," tutur Dita.
Dita juga memaparkan, sejak dua hari terakhir BMKG pusat juga telah mendeteksi adanya potensi bibit siklon di sekitar selatan Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berpotensi berkembang menjadi siklon tropis.
Saat ini, lanjut dia, bibit siklon itu diprediksi masih bertahan dan menunjukkan pergerakan ke arah barat mendekati wilayah laut di selatan Jawa Timur, dengan potensi intensitas yang menguat hingga dua hari ke depan.
"Bibit siklon ini, secara tidak langsung berdampak pada pembentukan potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang. Juga memicu terjadinya gelombang tinggi di wilayah laut bagian selatan Jawa hingga 28 Februari mendatang," pungkas dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia