jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem yakni hujan lebat terjadi di Jabodetabek pada 24-27 Februari 2021.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, cuaca ekstrem itu berpotensi terjadi karena adanya Pusat Tekanan Rendah atau dikenal potensi bibit siklon di sekitar selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak dua hari terakhir.
BACA JUGA: Soal Banjir Jakarta, Haji Lulung Sebut Anies Dapat Pertolongan
Adanya potensi bibit siklon dapat berdampak pada pembentukan pola konvergensi dan belokan angin di wilayah Sumatra Selatan-Jawa-Nusa Tenggara.
"Dan secara tidak langsung dapat berdampak pada pembentukan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang," kata Guswanto dalam keterangannya, Selasa (23/2).
BACA JUGA: BMKG Minta Warga Jabodebek Waspada Jelang Malam Hari Ini
"Selain itu dapat menimbulkan potensi angin kencang di wilayah perairan dan potensi gelombang tinggi di wilayah laut bagian selatan Jawa hingga Nusa Tenggara," sambungnya.
Guswanto menambahkan, kondisi dinamika atmosfer tersebut cukup signifikan berpengaruh terhadap potensi hujan lebat dan cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Jawa mulai tanggal 23 Februari 2021.
BACA JUGA: Papua Dilanda Cuaca Ekstrem, PLN Siagakan 636 Petugas
"Untuk wilayah Jabodetabek, potensi cuaca ekstrem berdampak signifikan diprediksikan dapat terjadi mulai tanggal 24-27 Februari 2021," ujar Guswanto.
"Kejadian hujan di wilayah Jabodetabek pada periode tersebut perlu diwaspadai terutama pada malam atau dini hari menjelang pagi dengan potensi distribusi hujan dapat terjadi secara merata," imbuhnya. (cr1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... All New Nmax 155 Hadir dengan Pilihan Warna Baru, Harga Berubah?
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi